Jalan Trans Nabire-Paniai Ditutup

0
2322

NABIRE, SUARAPAPUA.com — Selain transportasi udara dan laut, akses jalan darat yang menghubungkan kabupaten Nabire, Dogiyai, Deiyai dan Paniai, juga akan ditutup lusa, Sabtu (28/3/2020).

Ini hasil kesepakatan empat bupati bersama semua pihak terkait, Kamis (26/3/2020) di KM 100 Siriwo.

Bupati Kabupaten Dogiyai Yakobus Dumupa mengatakan, kesepakatan empat bupati dari wilayah Meepago terhadap penutupan bandar udara dan jalan raya Trans Papua Nabire-Paniai adalah bagian dari upaya pencegahan penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

“Menutup jalan raya Trans Papua Nabire-Enarotali bagi kendaraan roda empat dan roda dua, kecuali kendaraan untuk bahan makanan (bama), bahan bakar minyak (BBM), dan pelayanan kesehatan tetap beroperasi pada siang hari mulai jam 06.00 hingga 18.00 WIT,” Dumupa mengutip salah satu kesepakatan empat bupati.

Baca Juga: Semua Akses Transportasi di Wilayah Meepago Ditutup

ads
Baca Juga:  Velix Vernando Wanggai Pimpin Asosiasi Kepala Daerah se-Tanah Papua

Selain itu, dalam pertemuan tadi juga dibahas beberapa hal penting yang kemudian disepakati bersama empat bupati dan para pihak terkait.

Pertama, menutup bandar udara Moanemani, bandar udara Waghete, dan bandar udara Enarotali, kecuali untuk pelayanan kesehatan.

Kedua, menutup jalan raya Trans Papua Nabire-Enarotali bagi kendaraan roda empat dan roda dua, kecuali kendaraan untuk bahan makanan, Bahan Bakar Minyak (BBM), dan pelayanan kesehatan tetap beroperasi pada siang hari.

Ketiga, pengendara dan penumpang kendaraan untuk bahan makanan, bahan bakar, dan pelayanan kesehatan yang melintas di jalan raya Trans Papua Nabire-Enarotali hanya dibatasi dua orang.

Keempat, pemeriksaan kendaraan yang melintas di jalan raya Trans Papua Nabire-Enarotali akan dilakukan berlapis di Polsek Uwapa dan Posko Kesehatan KM 100 Siriwo.

Kelima, penutupan bandara dan jalan raya mulai berlaku sejak Pukul 06.00 WIT tanggal 28 Maret hingga 9 April 2020 dengan ketentuan akan diperpanjang setelah dilakukan evaluasi.

Baca Juga:  Anggota DPRP Usulkan Beberapa Rute Penerbangan Perintis di Papua Tengah

Keenam, Posko kesehatan terpadu di KM 100 Siriwo tetap melakukan pemeriksaan kesehatan bagi pengguna jalan raya Trans Papua Nabire-Enarotali.

Baca Juga: Meepago Cegah Covid-19, Begini Aksi Hari Pertama di KM 100

Hendrik Onesmus Madai, ketua Komisi A DPRD Deiyai dan Simon Petrus Pekei, wakil ketua I DPRD Dogiyai menyatakan, kesepakatan bersama Bupati dan DPRD wilayah Meepago dalam pertemuan tadi di KM 100 Siriwo, dapat ditindaklanjuti semua pihak demi keselamatan semua orang dari ancaman Covid-19.

“Upaya untuk mengantisipasi mewabahnya Covid-19 ke wilayah Meepago ini harus kita dukung. Salah satunya, akan lockdown transportasi darat yang mulai berlaku hari Sabtu (28/3/2020) lusa,” kata Ones.

Kebijakan ini sama halnya dengan penutupan sementara akses transportasi udara dan laut yang diberlakukan sebelumnya.

Baca Juga:  Panglima TNI Didesak Tangkap dan Adili Prajurit Pelaku Penyiksa Warga Sipil Papua

“Suka tidak suka, semua harus terima keputusan ini demi mencegah virus Corona masuk ke wilayah Meepago,” ujar Pekei.

Simpetu menegaskan, kendaraan roda empat dan roda dua tak akan melintasi jalan Trans Papua ruas Nabire-Paniai selama dua pekan.

“Mulai hari Sabtu pagi, jalan trans ini akan ditutup. Tidak ada kendaraan satu pun yang melintas lagi, kecuali mobil dinas yang mengantar jemput stok kesehatan,” ujarnya.

Selain masyarakat dan berbagai pihak, ia juga mengajak seluruh wakil rakyat dari wilayah Meepago mengawal kesepakatan bersama Gubernur Lukas Enembe bersama para bupati dan stakeholders saat pertemuan di Gedung Negara Jayapura, Selasa (24/3/2020) dalam rangka mengantisipasi penyebaran Covid-19.

“Penutupan akses transportasi darat di KM 100 berlaku sampai tanggal 9 April nanti,” imbuh Simpetu.

Pewarta: Markus You

Artikel sebelumnyaCovid19 di Papua, Tujuh Positif, 38 PDP dan 820 ODP
Artikel berikutnyaMulai 26 Maret Pemkab Mimika Berlakukan Pembatasan Sosial