Dituding Merendahkan Perempuan Papua Lewat Sosmed, MJY Diminta Meminta Maaf

0
1925

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com —- Koalisi Perempuan Tanah [Papua] yang terdiri dari 13 organisasi mengecam postingan status facebook milik MJY yang viral sejak beberapa waktu lalu dan masih menjadi topik hangat yang dibahas di sosial media.

Tudingan tersebut adalah kalimat “piala bergilir” yang dialamatkan kepada semua perempuan Papua secara menyeluruh dalam status facebook MJY tersebut.

Dikutip dari papuabangkit.com, Jacqueline Hamadi, salah satu perwakilan dari organisasi Solidaritas Perempuan Papua kepada wartawan di Jayapura, Senin (6/7/2020) mengatakan unggahan status MJY di media sosial sangat melukai perasaan seluruh perempuan Papua, baik itu di Papua maupun yang berdomisili di beberapa provinsi di Indonesia.

“Pernyataan MJY sangat melukai kami sebagai perempuan tanah atau perempuan Papua. Dia (MJY-red) harus sadar bahwa dia adalah laki-laki Papua yang harus menghargai perempuan Papua atau perempuan tanah yang dimaksud,” kata Jacqueline.

Baca Juga:  Akomodir Aspirasi OAP Melalui John NR Gobai, Jokowi Revisi PP 96/2021

Katanya, perempuan tanah yang dimaksud MJY adalah perempuan yang terhormat, karena perempuan secara gender sama dengan laki-laki.

ads

“Kami tidak gila hormat, tapi kami ingin dihargai, baik sebagai saudara perempuan, adik perempuan, pacar, dan suami. Saat ini kami harus bersuara keras untuk memperjuangkan hak perempuan Papua,” ujarnya.

Untuk itu, kata Jacqueline, MJY harus meminta maaf kepada seluruh perempuan tanah atau perempuan Papua baik itu di media sosial maupun di beberapa media massa yang ada di Kota Jayapura, bahkan seluruh Papua.

“Kami berikan batas waktu tujuh hari untuk yang bersangkutan klarifikasi pernyataannya. Kalau dalam waktu yang sudah kami tentukan tidak diindahkan oleh yang bersangkutan, maka hal ini akan kami bawa ke ranah hukum,” tegasnya.

Senada dengan itu, Ketua Pokja Perempuan dan Anak Dewan Adat Papua, Eirene Waromi menambahkan, MJY harus menjelaskan secara gamblang apa yang dimaksudkan dengan perempuan tanah atau perempuan Papua.

Baca Juga:  Bainimarama dan Qiliho Kembali Ke Pengadilan Tinggi Dalam Banding Kasus Korupsi

“Pernyataannya tersebut cukup membuat harkat dan martabat perempuan Papua terinjak. Dia harus mempertanggungjawabkan gelar Duta Baca dan almamater Universitas Cenderawasih sebagai universitas yang pernah menjadi tempat dirinya menimba ilmu,” kata Eirene.

Eirene pun mengaku bahwa pihaknya akan membawa persoalan ini ke DPR Papua dan MRP untuk bagaimana dibuatkannya Peraturan Daerah (Perda) Khusus soal perempuan Papua.

“Kami melahirkan anak perempuan dan laki-laki tanah. Secara analisa, pernyataan MJY sangat menyinggung perasaan kami sebagai perempuan tanah atau Papua. Perempuan Papua, saat ini ada yang berpendidikan tinggi,” ujarnya.

“Ada juga dalam unggahannya dikatakan perempuan tanah itu diibaratkan “Piala Bergilir”. Saya mau katakan bahwa, Piala Bergilir itu hanya ada di rumah bordir atau di bar-bar yang tersebar di Indonesia maupun di Tanah Papua,” katanya lagi.

Baca Juga:  Bangun RS Tak Harus Korbankan Warga Sekitar Sakit Akibat Banjir dan Kehilangan Tempat Tinggal

Untuk itu, Eirene berharap, MJY atau pun siapapun yang ingin menggunakan media sosial agar bisa melihat mana yang bisa diposting dan mana yang tidak bisa diposting.

“Ada ruang untuk dapat berdiskusi tanpa harus menggunakan media sosial sebagai ungkapan isi hati yang akan menimbulkan polemik di masyarakat,” ujarnya.

Eirene mengatakan, saat ini sudah banyak perempuan Papua yang berpendidikan tinggi dan mempunyai jabatan penting di Pusat maupun di Papua.

“Apakah mereka itu juga Piala Bergilir seperti yang dimaksudkan oleh MJY? karena mereka itu adalah perempuan Papua yang lahir dari rahim perempuan tanah. Dia harus sadar bahwa laki-laki Papua adalah tiang dan perempuan Papua adalah noken dalam kehidupan masyarakat Papua,” tegas Eirene.

REDAKSI

SUMBERpapuabangkit.com
Artikel sebelumnyaKPP FIM-WP Minta Negara Selesaikan Kasus Biak Berdarah 6 Juli 1998
Artikel berikutnyaMJY Meminta Maaf kepada Perempuan Tanah Papua