JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Dua warga sipil dilaporkan telah ditembak mati di Keneyam, ibu kota kabupaten Nduga, Papua pada Sabtu 18 Juli 2020. Penembakan tersebut diduga dilakukan oleh anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Dalam laporan tertulis dari Egianus Kogeya, Panglima Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TNPB) Kodap III Nduga yang diterima suarapapua.com pada Minggu (19/7/2020).
Dalam keterangan tertulis yang diterima media ini, Egianus membenarkan dan konfirmasi bahwa dua warga sipil asal distrik Kagayem telah ditembak mati oleh anggota TNI.
Dijelaskan, pada Sabtu 18 Juli 2020, sebanyak 58 orang masyarakat sipil pengungsi dari tiga distrik antara lain distrik Kagayem, Paro dan Yenggelo yang mengungsi ke hutan karena konflik bersenjata antara militer Indonesia dan gerilyawan TPNPB selama 1 tahun 7 bulan menuju ke Keneyam.
Kedatangan 58 orang warga sipil dari tiga distrik tersebut setelah bertahan lama di tengah hutan karena lapar dan sakit. Sehingga terpaksa mereka menuju ke ibu kota kabupaten Nduga.
Dalam perjalanan tersebut, ketika 58 orang warga sipil tiba di kampung Masonggorak, tepatnya di kali Keneyam, mereka hendak menyeberang kali dengan menggunakan perahu kayu sebanyak 12 perahu.
Kebetulan, di sebelah kali ada pos militer Indonesia. Sehingga 58 masyarakat sepakat untuk menuju ke arah pos militer bersamaan.
Setelah itu, ditambahkan, 58 masyarakat tersebut diperiksa. Dan dua orang warga sipil, seorang ayah bersama anaknya ditembak mati.
Korban yang ditembak mati adalah anak dan bapaknya, Elias Karunggu (40) dan Seru Karunggu (20) anak dari Elias Karunggu.
Setelah ditembak mati, mayat kedua korban dibawah ke Rumah Sakit Umum Daerah Keneyam, Ibu Kota Kab. Ndugama.
Hingga minggu 19 Juli 2020, ratusan masyarakat kumpul di Keneyam dan menuntut agar kedua jenazah korban diserahkan kepada keluarga korban.
Dalam laporannya, Egianus Kogeya menyatakan dirinya bersama anggotanya sedang mengikuti dan sudah mengetahui bahwa penembakan terhadap dua warga sipil pengungsi tersebut dilakukan oleh militer Indonesia.
“Kami kesal terhadap sikap pemerintah Indonesia melalui aparatnya yang telah menembak mati dua warga sipul,” tulis Egianus dalam laporannya.
Hingga berita ini diturunkan, terkait dengan informasi ini, Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw saat dikonfirmasi Suara Papua dengan mengirim pesan kepadanya lewat whatsapp meski telah dibaca, belum dijawab.
Kabid Humas Polda Papua, Kombespol Ahmad Kamal yang dikonfirmasi lewat whatsapp juga belum direspon.
Selain itu, Kepala Dinas Penerangan (Kapendam) Kodam XVII Cenderawasih, Letkol. Arm Reza Nur Patria saat dikonfirmasi suarapapua.com pada Minggu malam mengatakan dirinya baru mendapat informasi tersebut.
“Sementara sedang dicek terkait berita tersebut. Bila ada perkembangan, akan disampaikan,” katanya.
Pewarta: Arnold Belau