JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Tanpa hadirnya pemerintahan baik negara, provinsi maupun kabupaten, rakyat Papua sudah lebih dulu hidup mandiri dengan alam Papua.
Hal tersebut dikatakan Yomiron Penggu, ketua mahasiswa Tolikara, ketika menyampaikan orasi politik penolakan pemekaran provinsi di Tanah Papua pada Senin (8/2/2021) kemarin.
Yomiron mengatakan, tanpa kehadiran negara dan program pemerintah di Tanah Papua tidak memandirikan orang asli Papua, namun bertujuan untuk menguasai SDM Papua.
“Dulu orang tua kami di Lapago sudah hidup mandiri sebelum hadirnya negara. Mereka hidup dengan alam. Berkebun, berburu, dan meramu, tanpa ada intimidasi, pembunuhan terhadap lingkungan dan orang asli Papua,” tuturnya.
Ia mengungkapkan tanpa negara orang asli Papua sudah mandiri, hidup tanpa tekanan, penyakit HIV-AIDS, malaria dan lainnya, namun sekarang banyak penyakit muncul karena dibawa oleh warga non Papua dengan tujuan ingin memusnahkan orang asli Papua.
Robi Wenda, koordinator aksi menegaskan, pemekaran hanya ingin menguntungkan para elit politik Papua dan investor asing untuk mencari dan merampas SDA Papua.
“Masyarakat Papua tidak butuh pemekaran maupun infrastruktur oleh Jakarta. Hari ini masyarakat Papua butuh kebebasan yaitu dengan mengakui keberadaan orang Papua yang siap berdiri sendiri untuk hidup mandiri di tanahnya sendiri West Papua, merdeka bebas,” tegasnya.
Pewarta: Agus Pabika
Editor: Arnold Belau