Ini Tanggapan Waterpauw Soal Demo Mahasiswa Tolak Otsus dan Pemekaran DOB

0
1351

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw menanggapi aksi mahasiswa yang menolak otonomi khusus (Otsus) dan pemekaran sejumlah wilayah di Papua.

Seperti dilansir seputarpapua.com, Waterpauw mengatakan, pihaknya menerima baik segala aspirasi dan memberi ruang berekspresi terhadap mahasiswa yang tergabung dari berbagai kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang memusatkan titik kumpul di Universitas Cenderawasih (Uncen), Jayapura.

“Tadi kita ikuti bersama aksi sejumlah mahasiswa yang dari berbagai kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa yang memusatkannya di Uncen,” kata Kapolda kepada seputarpapua.com di Hotel Horison Ultima, Timika, Selasa (9/2/2021).

Pada prinsipnya, dikatakan Kapolda, pihak kepolisian tidak akan melakukan pembubaran paksa ketika mahasiswa melakukan aktivitas dalam lingkup akademika, artinya di dalam lingkup universitas atau kampusnya.

Baca Juga:  Yakobus Dumupa Nyatakan Siap Maju di Pemilihan Gubernur Papua Tengah

“Kami tetap akan mendampingi dan memberikan ruang untuk itu. Karena mereka kan masih dalam lingkup, areal, wilayah di mana mereka punya peran dan tugas sebagai mahasiswa,” ujarnya.

ads

Yang penting, Waterpauw mengingatkan para mahasiswa tidak melakukan upaya-upaya untuk meninggalkan kampus dan turun di jalan.

“Kita juga pahami bahwa di era sekarang kan diberikan ruang-ruang untuk menyampaikan pendapat di muka umum sesuai dengan norma-norma aturan yang berlaku. Silahkan. Ketika mereka mau menyampaikan aspirasi, silakan saja. Yang penting juga taati ketentuan-ketentuan. Jadi, kalau misalnya mau bergerak dari satu titik ke titik yang lain, ya mereka harus memberikan pemberitahuan kepada kepolisian,” tambahnya.

Baca Juga:  Soal Satu WNA di Enarotali, Begini Kata Pakum Satgas dan Kapolres Paniai

Kapolda menegaskan, untuk saat ini masyarakat sedang konsen menghadapi pandemi Covid-19. Sehingga ia meminta atensi para mahasiswa terhadap hal ini.

“Maksud saya, adik-adik mahasiswa yang mungkin ya, aspirasi murni atau pun tidak, itu tolong pahami juga dampak atau akibat dari berkumpulnya sejumlah orang ini. Jadi, jangan mengikuti dinamika kehidupan, kepentingan yang ada dari satu, dua kelompok, satu, dua orang. Yang kemudian abai atau lalai menjaga kesehatan mereka,” ujarnya.

Yang ditakutkan Kapolda, dalam melakukan aksi demo itu terdapat satu atau dua orang yang positif Covid-19. Menurutnya, dampak dari hal itu akan luas kepada kumpulan itu sendiri.

Baca Juga:  Usut Tuntas Oknum Aparat yang Diduga Aniaya Warga Sipil Papua

Disisi lain, menurut Kapolda, dalam pandangan biasa terlihat para mahasiswa masih muda dan kuat, namun para mahasiswa punya dampak lain yakni menularkan virus kepada orang lain ketika para mahasiswa juga tertular dari orang lain.

“Itu yang mungkin saya mau ingatkan. Adik-adik silakan saja berekspresi, menyampaikan pandangan, pendapat, aksi protes dan lain sebagainya. Monggo, silakan saja. Intinya bahwa beraspirasi, tetapi juga harus bertanggungjawab atas segala hal yang berkaitan dengan situasi saat ini,” pungkasnya. (*)

SUMBERSeputar Papua
Artikel sebelumnyaMahasiswa Lapago: Tanpa Negara, Rakyat Papua Sudah Hidup Mandiri
Artikel berikutnyaMahasiswa Eksodus Papua Sepaham Natalius Pigai Soal Otsus