JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) harus menjadi tempat laboratorium pemimpin muda Papua yang kritis, inovasi, kreatif dan berdaya saing tinggi di provinsi Papua dan Nasional.
Hal tersebut disampaikan Benhur Tommy Mano Wali kota Jayapura dalam sambutannya di kegiatan Rapat Koordinasi Daerah DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) provinsi Papua yang di gelar di salah satu hotel di Abepura. Jumat, (23/4/2021).
Kata BTM, KNPI merupakan laboratorium/Lab tempat menciptakan kader pemimpin yang kritis untuk memberikan kontribusi membangun tanah Papua.
“Peran pemuda perlu sepenuhnya dilibatkan dalam pembangunan tanah Papua dengan menyumbangkan pemikiran yang baik untuk pembangunan tanah Papua dengan inovasi, kreatifitas yang dimiliki pemuda,” kata Mano.
Walikota juga berharap dengan kegiatan Rakorda KNPI Provinsi Papua dapat menghidupkan pemuda yang ada di 29 kabupaten/kota agar mereka juga terlibat aktif mengambil peran dalam proses pembangunan daerah mereka masing-masing.
“Sebagai barometer pembangunan KNPI kota Jayapura harus ada ketuanya juga, segera sosialisasikan ke OKP Cipayung dan segera lakukan pemilihan usai kegiatan hari ini agar bisa bersama-sama mengawal pembangunan,” harapnya.
Yulian Dance Flassy, Sekda Provinsi Papua dalam sambutannya menambahkan KNPI merupakan wadah pemuda Papua untuk berkumpul dan melahirkan pemikiran kritis dan peluang-peluang ekonomi bisnis di Papua.
“Pemuda harus lihat peluang ekonomi bisnis di Papua, lihat potensi ekonomi, ambil bagian buka usaha dan keluar dari zona nyaman untuk bisa lebih mandiri membangun tanah Papua,” katanya.
Potensi SDA Papua sangat melimpah terutama di bidang ekonomi kerakyatan namun pemuda jarang mengambil bagian, padahal ekonomi bisnis ini punya pengaruh besar dan income untuk daerah sehingga pemuda harus terlihat disana.
“Saya berharap kegiatan ini juga dapat mempersatukan semua pemuda Papua baik Papua dan Papua Barat untuk bersama-sama bangun tanah Papua dibawah kepemimpinan gubernur provinsi Papua Lukas Enembe dan Klemen Tinal,” harapnya.
Pewarta : Agus Pabika
Editor : Arnold Belau
