Satgas Nemangkawi dan Media-media di Indonesia Bikin Tindakan Bodoh dan Memalukan

0
1699

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Satgas Nemangkawi dan media-media di Indonesia telah melakukan tindakan tidak terpuji dan memalukan. Adalah dengan menjadikan Nicholaas Jouwe, seorang tokoh politik dan pejuang Papua Merdeka yang menyerah dan kembali ke Indonesia yang meninggal pada 2017 lalu sebagai narasumber dalam berita.

Mencatut nama tokoh besar yang sudah meninggal dunia beberapa tahun lalu sebagai narasumber adalah tindakan bodoh dan tidak terpuji. Tindak ini dilakukan media-media di Indonesia seperti merdekadotcom, Kantor Berita Antara, Okezone, beritasatudotcom, pikiranrakyatdotcom, dan media-media online yang selama ini menjadi juru bicara Satgas Nemangkawi dan aparat keamanan di Papua.

Baca Juga:  57 Tahun Freeport Indonesia Berkarya

Bukan baru kali ini saja, tindak seperti ini dilakukan media-media di Indonesia. Salah tulis nama dan catut nama orang sudah terlalu sering dilakukan.

Sumber kesalahan ini dilakukan Satgas Nemangkawi. Satgas Nemangkawi dibentuk militer Indonesia untuk melakukan operasi militer dengan baju penegakkan hukum.

Hingga saat ini berita dengan narasi yang salah terlihat tolol ini sudah ditayang selama lebih dari 30 jam. Belum ada klarifikasi dan perbaikan dalam berita-berita itu. Hanya Kantor Berita Antara yang melakukan ‘perbaikan’ pada situs webnya.

ads

Narasi dan isi berita yang mencatut nama alm. Nicholaas Jouwe itu menyatakan Veronica Koman selalu memprovokasi dari pelariannya di Australia, sama sekali tidak punya hak untuk bicara masalah Papua.

Baca Juga:  Pilot Selandia Baru Mengaku Terancam Dibom Militer Indonesia

Tokoh senior Papua yang juga pendiri Organisasi Papua Merdeka (OPM) Nicholaas Jouwe menegaskan, Veronica Koman yang selalu memprovokasi dari pelariannya di Australia, sama sekali tidak punya hak untuk bicara masalah Papua.

“Anda, Veronica Koman, bukan orang Papua. Anda tidak lebih dari seorang provokator,” ujar Nicholaas Jouwe, salah seorang mantan tokoh senior pendiri OPM, dalam acara webinar “Memahami Papua, serta Upaya Penyelesaian Secara Kolaboratif dan Holistik”, Sabtu (8/5/2021).

Sumber kesalahan yang memperlihatkan ketololan ini berasal dari siaran pers Satgas Nemangkawi. Hal ini dibuktikan dengan ‘perbaikan’ yang dilakukan Kantor Berita Antara di websitenya pada Minggu (9/5/2021).

Baca Juga:  Pertamina Pastikan Stok Avtur Tersedia Selama Arus Balik Lebaran 2024

Dalam ‘perbaikan’ itu, Kantor Berita Antara mengungkapkan bahwa kesalahan berasal dari sumber penulisan berita, yakni siaran pers Satgas Nemangkawi. Bukan baru kali ini saja, Satgas Nemangkawi juga pernah menyebarkan siaran pers dengan mencatut nama bupati kabupaten Puncak, Willem Wandik.

Dalam narasi yang disebarkan kepada media-media oleh Satgas Nemangkawi itu dibantah. Bupati Puncak lantas mengakui kecewa dan kesal dengan tindakan yang dilakukan Satgas Nemangkawi itu.

REDAKSI

Artikel sebelumnyaRatusan Warga dari Sejumlah Distrik Mengungsi dan Minta Perlindungan ke Pemkab Puncak Papua
Artikel berikutnyaStep Pigai Dinobatkan Jadi Ketua KNPB Deiyai