Empat Anggota TNI Ditembak Gerilyawan TPNPB di Maybrat, Satu Tewas 

0
245

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Empat orang anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat dilaporkan telah tertembak dalam kontak tembak yang terjadi pada 20 Januari 2022 di pertenganan jalan antara Kampun Faan Kahrio dan Kampung Kamar, Distrik Aifat Timur Tengah, Kabupaten Maybrat, Papua Barat. 

Akibat peristiwa ini satu anggota TNI atas nama Serda Maiskel Rumbiak tewas dan tiga anggota TNI lainnya mengalami luka berat, diantaranya Serda Darusman (luka tembak di lengan kiri), Prada Azis (luka tembak di tangan kanan dan Prada Abraham (luka tembak di paha, pundak dan lengan kiri).

Baca Juga:  HRM Rilis Laporan Tahunan 2023 Tentang HAM dan Konflik di Tanah Papua

Seperti dilansir kompas.com, Kepala Penerangan Komando Daerah Militer XVIII/Kasuari Kolonel (Arm) Hendra Pesireron membenarkan ada insiden kontak tembak itu.

Kejadian berawal ketika anggota Yonzipur 20/PPA hendak melaksanakan perbaikan jembatan sekitar pukul 07.00 WIT. Mereka terlibat kontak tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) saat dalam perjalanan dari Kampung Faan Kahrio.

Prajurit yang gugur dalam insiden ini adalah Sersan Dua Maiskel Rumbiak karena tertembak di perut. Maiskel sempat menjalani perawatan di puskesmas setempat, tetapi nyawanya tidak tertolong.

ads
Baca Juga:  Akomodir Aspirasi OAP Melalui John NR Gobai, Jokowi Revisi PP 96/2021

Dia mengatakan, Keempat korban telah dievakuasi dengan helikopter ke Kota Sorong pukul 13.30 WIT. Para korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Angkatan Laut dr R Oetojo Sorong.

“Kami belum dapat memberikan informasi yang lengkap sebab kami masih fokus untuk mengevakuasi para korban ke rumah sakit,” kata Hendra.

Hendra menambahkan, pihaknya belum mengetahui kelompok yang berada di balik penyerangan ini. Total sudah terjadi dua kali serangan terhadap anggota TNI AD di Kabupaten Maybrat.

Baca Juga:  TPNPB: Serangan Udara TNI-Polri Mengebom Wilayah Pengungsi di Ndugama Tidak Seimbang

Ia mengatakan bahwa dugaan sementara serangan tersebut dilakukan oleh kelompok bersenjata, namun hingga saat ini masih dilakukan pengumpulan data, keterangan, dan mengevakuasi korban.

“Korban anggota TNI AD sudah dievakuasi, kami masih mengumpulkan bahan dan keterangan untuk langkah selanjutnya,” kata Kapendam.

Seorang narasumber yang tidak ingin namanya disebutkan dalam berita mengatakan, kejadian berawal pada saat anggota Yonif Zipur20/PPA akan melakukan perbaikan jembatan Serpa di kampung Faan Kahrio distrik Aifat Utara.

 

REDAKSI

Jurnalis Suara Papua, Reiner Brabar turut berkontribusi dalam berita ini

Artikel sebelumnyaAparat Penegak Hukum Represi Warga Negara yang Gunakan Haknya untuk Bersuara
Artikel berikutnyaTolak Brimob Tempati Gedung Sekolah, Ratusan Pelajar SMA Demo di Yahukimo