JAYAPURA — Aktifis Kemanusiaan Asal Papua Natalius Pigai sebut pembunuan 5 masyarakat Nduga dengan cara sadis yang di duga dilakukan 6 angota TNI dan 3 warga sipil adalah tindakan biadab.
Usai meliat berita tersebur natalis pigai mengatakan tidakan ini biadap.
“biadab!,” kata pigai melalui pedan WhatsApnya kepada media ini, Senin, (29/8).
Ia mendesak agar Presiden Jokowidodo agar tidak tingal diam, tapi dapat melihat kasus ini secara serius layaknya kasus Brigajid Josua karena jika tidak presiden ia menilai mendukung tidakan sadis tersebut yang diduga dilakukan Oknum anggota TNI di Mimika.
“Tunggu suara Jokowi seperti alamarhum Joshua. Jokowi kalau diam maka menyetujui kejahatan Aparat Militer di Papua,” katanya.
Ia menduga pembunuhan yang dilakukan anggota TNI tersebut tidak terlepas dari adanya komando yang menyuruh mereka melakukan pembunuhan maka harus diungkap.
“Pembunuhan yang melibatkan lebih dari 5 orang tidak mungkin tanpa komando,” katanya.
Untuk sebagai mantas Ketua Komisioner Hak Asasi Manusia (HAM) ia meminta Komnas HAM harus segerah usit pengaran ham berat tersebut.
“Komnas HAM harus usut sebagai dugaan pelanggraan HAM Berat,” Kata Pigai.
Sebelumnya Pihak Kepolisian berhasil mengungkap kasus pembunuhan sadis terhadap empat orang warga Kabupaten Nduga di Timika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, pada Senin, 22 Agustus 2022.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Papua, Kombes Pol Faizal Ramadhani dalam keterangannya Minggu malam (28/8) menyebut, kasus pembunuhan ini terjadi pada Senin, 22 Agustus 2022 bertempat di Kampung Kamoro Jaya-SP 1, Distrik Mimika Baru, sekitar pukul 21.50 WIT.
Pembunuhan sadis ini diduga dilakukan oleh sembilan orang, tiga merupakan warga sipil dan enam orang lainnya diduga oknum anggota TNI.
Setelah dibunuh dengan cara dimutilasi, kepala dan kaki dipotong, lalu potongan tubuh korban dimasukkan ke dalam karung kemudian dibuang ke sungai di Kampung Pigapu, Distrik Iwaka.
Tiga orang warga sipil masing-masing APL, DU dan R, telah ditangkap dan kini dalam pemeriksaan penyidik Polres Mimika.
REDAKSI