JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Pemerintah Indonesia telah mengirimkan 30 ton bantuan kemanusiaan untuk membantu upaya pemulihan kepada pemerintah Vanuatu pasca terjadinya tiga bencana alam besar di awal itu pada tahun 2023.
Bantuan kemanusiaan tersebut dikirim dengan menggunakan pesawat kargo My Indo Airline B737-800 yang berangkat dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan mendarat di Bandara Internasional Bauerfield, Vanuatu, pada hari Selasa.
Perwakilan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Canberra, Doddy, mengatakan bahwa bantuan tersebut sebagian besar terdiri dari makanan, tenda, dan alat-alat pertanian.
Menurut BBN Breaking news, Indonesia juga mengirimkan misi kemanusiaan beranggotakan 14 orang ke Vanuatu.
“Tim ini akan terdiri dari perwakilan dari Kementerian Koordinator Bidang Kebudayaan, Kementerian Luar Negeri, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Badan Intelijen Negara (BIN). Mereka akan bekerja sama dengan pihak berwenang setempat dan organisasi internasional untuk memastikan bahwa bantuan didistribusikan secara efektif dan efisien,” demikian laporan BNN.
“Komitmen Indonesia untuk memberikan bantuan kepada Vanuatu menunjukkan hubungan yang kuat dengan kawasan Pasifik dan upaya berkelanjutan untuk mempromosikan kerja sama dan dukungan regional. Hal ini juga menyoroti pentingnya solidaritas dan kerja sama internasional dalam mengatasi tantangan global.”
Namun, wakil presiden Asosiasi Papua Barat Merdeka Vanuatu, yang berada di bandara pada, Selasa pagi, Lai Sakita, mengatakan bahwa kedatangan pasokan bantuan tersebut sangat mencurigakan.
Ia memperingatkan bahwa pemerintah Vanuatu harus sangat berhati-hati terhadap bantuan Indonesia yang akan diberikan pada pertemuan para pemimpin Melanesia Spearhead Group (MSG) yang akan diselenggarakan pada bulan Juli tahun 2023.
Sakita ingin para pemimpin MSG pada KTT ini menyetujui permohonan Papua Barat untuk menjadi anggota penuh badan sub-regional tersebut.
Editor: Elisa Sekenyap