BeritaKesehatanYAPMI Berikan Sarana Air Bersih Bagi Warga Distrik Agandugume dan Lambewi

YAPMI Berikan Sarana Air Bersih Bagi Warga Distrik Agandugume dan Lambewi

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Kondisi memprihatinkan yang menimpa warga distrik Agandugume dan distrik Lambewi, kabupaten Puncak, provinsi Papua Tengah, setelah dilanda bencana kekeringan beberapa waktu lalu, mengundang empati Yayasan Papua Mandiri (YAPMI).

Sebagai bukti perhatiannya, pengurus YAPMI selain memberikan penyuluhan kesehatan berupa perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), dan tanaman obat, juga menyediakan fasilitas air bersih yang dapat digunakan oleh warga dua distrik itu.

Victori Wenda, divisi Humas YAPMI, menyebutkan, fasilitas air bersih berupa filter air minum dan jerigen lipat telah diberikan kepada korban bencana kekeringan yang terjadi tahun lalu di distrik Agandugume dan distrik Lambewi.

“Kegiatan yang dilakukan oleh YAPMI beberapa waktu lalu itu merupakan tindaklanjut dari assessment oleh YAPMI bersama Yayasan Save the Children Indonesia pada tahun lalu dalam respons darurat bencana kekeringan di wilayah terdampak bencana, yakni distrik Agandugume dan Lambewi, kabupaten Puncak,” jelasnya melalui siaran pers, Selasa (30/1/2024).

Baca Juga:  Hilang 17 Hari, Anggota Panwaslu Mimika Timur Jauh Ditemukan di Potowaiburu

Dari assessment tersebut, kata Victori, ditemukan bahwa sesudah terjadi cuaca ekstrim pada Juni 2023 hingga beberapa warga meninggal dunia akibat mengkonsumsi air tidak layak minum.

“Sumber air yang jernih terletak jauh dari pemukiman warga, banyak warga yang menderita kesakitan tidak tertolong karena letak kampung yang jauh dari fasilitas kesehatan masyarakat seperti Puskesmas.”

Tim YAPMI membagikan sarana air bersih kepada warga distrik Agandugume dan Lambewi, kabupaten Puncak, Papua Tengah, beberapa waktu lalu. (Dok. YAPMI)

Dari hasil temuan itu, YAPMI kemudian menyediakan fasilitas air minum berupa filter air portable produk Nasava sebanyak 49 buah, dan jerigen lipat yang bisa digunakan untuk mengambil air sebanyak 600 buah.

YPMI juga merekrut 4 orang relawan asal dari dua distrik itu.

“Kami merekrut beberapa putra asli distrik Agandugume dan Lambewi sebagai tenaga relawan. Ini sebagai wujud pemberdayaan putra daerah. Mereka dilatih untuk memberikan penyuluhan kesehatan berupa PHBS, P3K, dan tanaman obat kepada masyarakat di dua distrik yang terkena dampat kekeringan tahun lalu,” jelas Victori.

Baca Juga:  Panglima TNI dan Negara Diminta Bertanggung Jawab Atas Penembakan Dua Anak di Intan Jaya

Empat relawan tersebut dibekali materi-materi kesehatan yakni PHBS, P3K, tanaman obat serta pemasangan dan perawatan filter air minum selama beberapa hari sebelum diberangkat ke titik sasaran.

“Setelah mereka tiba Agandugume, selanjutnya mereka mulai dari puskesmas Agandugume memberikan penyuluhan kesehatan, dan distribusi filter air dan jerigen lipat kepada masyarakat dari beberapa kampung di distrik Agandugume yang sudah kumpul di sana,” lanjutnya.

Victori menambahkan, setelah beberapa hari di distrik Agandugume, tim relawan melakukan perjalanan ke distrik Lambewi dengan berjalan kaki.

“Barang-barang seperti filter air bersih dan jerigen lipat diangkut oleh warga setempat.”

YAPMI berharap, dengan filter air seadanya ini supaya bisa ditempatkan di tempat umum agar dapat dimanfaatkan oleh semua orang untuk mendapat air bersih.

Baca Juga:  Bangun RS Tak Harus Korbankan Warga Sekitar Sakit Akibat Banjir dan Kehilangan Tempat Tinggal

“Tentunya itu perlu dirawat dengan baik supaya bertahan lama. Kemudian materi-materi kesehatan yang diberikan dalam penyuluhan dimengerti dan dilaksanakan dengan baik supaya bermanfaat bagi masyarakat setempat baik dalam situasi darurat maupun dalam kehidupan sehari-hari di sana.”

Masyarakat mendengar arahan tim YAPMI beberapa waktu lalu. (Dok. YAPMI)

Warga masyarakat di distrik Agandugume dan Lambewi menyambut gembira kehadiran tim YAPMI.

Juga, menyampaikan terima kasih kepada YAPMI atas perhatiannya dengan penyuluhan kesehatan maupun bantuan langsung berupa fasilitas yang telah diberikan. Materi penyuluhan dan bantuan sarana tersebut sangat berguna bagi warga Agandugume dan Lambewi yang hampir tiap tahun dilanda bencana kekeringan.

Sebelumnya, pada Agustus 2023 lalu, tim respons darurat YAPMI menyalurkan bantuan kepada warga Agandugume yang terdampak bencana kekeringan, embun beku, dan banjir pada Juni 2023.

Selain bantuan obat-obatan dan logistik, tim YAPMI juga melakukan assessment penanganan bencana kekeringan dan aspek pelayanan lainnya. []

Terkini

Populer Minggu Ini:

Ribuan Data Pencaker Diserahkan, Pemprov PBD Pastikan Kuota OAP 80 Persen

0
“Jadi tidak semua Gubernur bisa menjawab semua itu, karena punya otonomi masing-masing. Kabupaten/Kota punya otonomi begitu juga dengan provinsi juga punya otonomi. Saya hanya bertanggung jawab untuk formasi yang ada di provinsi. Maka ini yang harus dibicarakan supaya apa yang disampaikan ini bisa menjadi perhatian kita untuk kita tindaklanjuti. Dan pastinya dalam Rakor Forkopimda kemarin kita juga sudah bicarakan dan sepakat tentang isu penerimaan ASN ini,” ujarnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.