Mahasiswa: Penyerapan Tenaga Kerja Lokal di Papua Barat Minim

0
1244

MANOKWARI, SUARAPAPUA.com — Iskandar Arey, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Manokwari, Kamis, mengungkapkan, Ā berdasarkan pengamatan secara langusng di lapangan, penyerapan tenaga kerja lokal sangat minim di Papua Barat.

Selain penyerapan tenaga kerja minim, Iskandar juga mengatakan kualitas tenaga kerja Orang Asli Papua (OAP) di bawah Ā rata-rata untuk sektor perusahaan.

ā€œSaya punya data ketika kami berkunjung ke pabrik semen di Maruni. Rata-rata orang luar banyak yang bekerja sementara OAP hanya sebatas Satpam,ā€ ungkapnya saat bertanya kepada wakil gubernur Papua barat, Muhamad Lakatoni dalam seminar tentang pertumbuhan ekonomi Papua Barat terhadap nasional yang diselenggarakan kementerian pertahanan negara di Swiss Bell Hotel Manokwari, Kamis, (7/11/2019) kemarin.

Baca Juga:  Kepala Suku Abun Menyampaikan Maaf Atas Pernyataannya yang Menyinggung Intelektual Abun

Menjawab pertanyaan mahasiswa tersebut, wakil Gubernur Lakatoni mengatakan, pemerintah terus berupaya untuk memberdayakan OAP di berbagai sektor agar mendapatkan posisi strategis di Perusuhaan.

Ā ā€œKita terus berupaya memberikan perlindungan pemberdayaan mulai tahun lalu kita telah bekerjasama Petro Tekno yang bergerak memberikan pusat keahlian minyak dan gas. Kita bersama membuka tempat pelatihan di Bintuni Setelah selesai langsung di rekrut masuk ke BP LNG Tangguh. Itu sudah banyak yang masuk kesana,ā€ ungkap Lakatoni.

ads
Baca Juga:  Saksi Beda Pendapat, KPU PDB Sahkan Pleno Rekapitulasi KPU Tambrauw

Lakatoni mengatakan, sebelum membuka kelas di sini anak-anak sekitar Bintuni telah dikirim ke Petro Tekno di Ciloto untuk menambah wawasan dan mengasah kualitas skill.

ā€œTerbukti banyak skill yang sudah bekerja di perusahaan baik dalam dan luar negeri,ā€ jelasnya.

Kata dia, salah satu upaya pemerintah yang telah berhasil adalah memberdayakan anak-anak asli Papua yang disekolahkan di luar negeri kembali dan bekerja sebagai penterjemah di perusahaan pabrik semen di Maruni.

Baca Juga:  C1 Pleno 121 TPS Kembali Dibuka Atas Rekomendasi Bawaslu PBD

Pewarta : SP-CR14

Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaKorban Banjir Bandang Sentani Pertanyakan Bantuan Pemerintah
Artikel berikutnyaPLI akan Bangun Kampus Standar Internasional