Nasional & DuniaPengawas Media Serukan Tinjau Izin Kerja Direktur Daily Post Vanuatu

Pengawas Media Serukan Tinjau Izin Kerja Direktur Daily Post Vanuatu

AUCKLAND, SUARAPAPUA.com— Reporters Without Borders atau Wartawan Tanpa Batas, organisasi nonprofit yang bermarkas di Paris, Prancis ini telah menambah bobot untuk menyerukan pemerintah Vanuatu agar meninjau kembali penolakannya terhadap izin kerja editor surat kabar Daily Post Vanuatu.

Kelompok hak asasi manusia menggambarkan langkah ini merupakan tindakan pemerintah yang memalukan.

Baca juga: West Papua Diundang Saksikan Referendum Bougainville Pekan Depan

Baca Juga:  Negara Mengajukan Banding Atas Vonis Frank Bainimarama dan Sitiveni Qiliho

Dan McGarry, Direktur Daily Post Vanuatu asal Canada yang tidak diizinkan bekerja di Vanuatu ini mengaitkan keputusan pemerintah dengan laporannya yang kritis tentang deportasi warga negara Vanuatu ke Cina oleh Vanuatu.

Pejabat Vanuatu membantah penolakan itu bersifat politis, dan mereka mengatakan Daily Post harus dikepalai oleh ni-Vanuatu di bawah hukum setempat.

Baca Juga:  Pacific Network on Globalisation Desak Indonesia Izinkan Misi HAM PBB ke West Papua

Direktur Asia-Pasifik Reporter Without Borders, Daniel Bastard, mengatakan McGarry telah dihukum karena mengganggu pemerintah.

Baca juga: Eight Danes on a Plastic Expedition in Jayapura, Papua

“Kami meminta Perdana Menteri Charlot Salwai untuk segera mempertimbangkan kembali keputusannya yang tidak adil.

Pelanggaran kebebasan pers ini memicu kekhawatiran besar tentang situasi di seluruh wilayah Pasifik dan tidak harus dijadikan contoh,” tukas Bastard.

Baca Juga:  Komisi HAM PBB Minta Indonesia Izinkan Akses Kemanusiaan Kepada Pengungsi Internal di Papua

Sumber: radionz.co.nz
Editor: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

Manasseh Sogavare Mengundurkan Diri Dari Pencalonan Perdana Menteri

0
“Saya sangat menyadari tantangan yang ada dan saya tahu bahwa terkadang hal ini dapat menjadi beban dan kesepian; namun saya yakin bahwa saya terhibur dengan kebijakan yang baik yang kami miliki dan solidaritas dalam koalisi kami.”

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.