VIDEO: Egianus Kogeya Pamer Hasil Rampasan Peralatan Militer Indonesia

0
2019

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Sebby Sambom, Jubir TPNPB melaporkan, peralatan militer yang disiarkan tersebut merupakan hasil penyerangan ke 4 pos darurat TNI/Polri pada 23 Mei 2020 di Alguru, Kab. Nduga, Papua.

Hasil rampasan yang dipamerkan tersebut adalah peluru aktif 77 magasen (2370 butir amunisi), peluru rantai 3 tali, 16 peluru bazoka rock aktif, 30 buah tas ranse, 12 buah HP merk Samsung, 6 buah HT, 2 HP satelit merk Thoraya, 15 buah rompi anti peluru, sepatu, baju, celana, uang tunai 30 juta dan beberapa lainnya.

Baca Juga:  PGGY Kebumikan Dua Jasad Pasca Ditembak Satgas ODC di Dekai

Brigjen TPNPB, Egianus Kogeya, dalam video tersebut mengatakan, peluru yang sekarang ada [dari hasil rampasan] ini aan digunakan untuk melawan TNI dan Polri yang ada di Keneyam (ibukota kab Nduga) sampai mereka pindah [dari Nduga].

“Peluru ini kami akan pakai dan berjuang sampai papua harus merdeka,” tegas Egianus Kogeya.

ads

Sementara itu, Penme Kogeya, Komandan Operasi TPNPB Ndugama menegaskan, Indonesia bilang tipu, tapi peluru dan peralatan yang sudah diperoleh ini adalah bukti.

Baca Juga:  PMKRI Kecam Tindakan Biadap Oknum Anggota TNI Siksa Warga Sipil di Papua

“Buktinya lihat {sambil menujuk alat-alat yang dirampas]. Kami susah untuk dapatkan peluru. Jadi dia [militer indonesia] kasih [berikan pada kami]. Militer yang dikirim ke Nduga bukan untuk bangun Indonesia dan bangun daerah di sini.”

“Saya [dengan alat-alat ini] harus digunakan [untuk lawan] sampai papua dan Keneyam harus bebas [merdeka] baru bangun. Peluru yang sedikit ini, saya tidak akan sia-siakan. Saya akan kejar sampai merdeka dulu di Keneyam baru bangun Papua. Kami dan seluruh pasukan akan gunakan untuk lawan sampai sorong – samarai bebas,” tegas Penme Kogeya.

Baca Juga:  HRM Rilis Laporan Tahunan 2023 Tentang HAM dan Konflik di Tanah Papua

Pewarta: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaPengetahuan Masyarakat Adat Mencegah Pandemik Covid-19
Artikel berikutnyaTindakan Preventif dan Represif di Masa Pandemi Covid-19