NABIRE, SUARAPAPUA.com — Meki Nawipa, bupati kabupaten Paniai, menyadari ada warganya yang tak pernah dilirik pemerintah puluhan tahun lamanya. Warga Dauwodide, distrik Bayabiru, salah satunya yang tak pernah disentuh pemerintah, dikunjungi awal pekan ini.
“Tuhan mengizinkan saya pada hari Minggu tanggal 2 Mei 2021 bisa kunjungi masyarakat saya di kampung Manio Dauwodide, distrik Bayabiru. Saya bertemu masyarakat, guru-guru serta misionaris,” kata Meki kepada suarapapua.com, Rabu (5/5/2021) siang.
Dauwodide diakuinya daerah terisolir, terletak di belakang gunung yang selama ini terlupakan.
“Setelah ini saya pasti datang kembali ke sana,” kata Meki.
Kunjungannya disambut isak tangis warga yang puluhan tahun dilupakan pemerintah. Warga masyarakat menyampaikan langsung keluh kesah mereka selama ini.
“Kami akan bangun asrama di Daboto, supaya anak-anak Bayabiru, Bogobaida, dan Siriwo bisa bersekolah dengan baik di sana,” janji Nawipa.
Dalam rangka itu, ia telah mempersilakan sebuah yayasan mengembangkan pendidikan di Dauwodide.
“Sekolah Lentera Harapan Papua sudah ada di Daboto,” imbuhnya.
Selain pendidikan, kata sang penerbang itu, pemerintah daerah juga akan memperhatikan rumah sehat bagi masyarakat Dauwodide.
“Kami akan bantu bahan bangunan bagi masyarakat setempat.”
Bupati Paniai menambahkan, kunjungan ini sekaligus hendak memastikan tapal batas dengan kabupaten tetangga.
“Kunjungan saya ke Dauwodide juga bertujuan untuk melihat langsung tapal batas dengan kabupaten Nabire. Puji Tuhan, kemarin tanggal 4 Mei 2021 kami sudah selesaikan di Jayapura bersama pemerintah kabupaten Nabire. Semuanya sudah beres,” jelas Nawipa.
Sem Nawipa, ketua DPRD kabupaten Paniai, menyatakan sangat mendukung perhatian bupati bagi seluruh warga masyarakat termasuk yang berdomisili di daerah terisolir.
“Pada prinsipnya kami sebagai wakil rakyat tetap mendukung kebijakan dan program pemerintah daerah yang sangat bermanfaat bagi masyarakat di kabupaten Paniai,” ujar Sem.
Pewarta: Markus You