Legislator Papua Minta Aparat Tidak Pelihara Siklus Kekerasan di Papua

0
4388

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— John NR Gobay, legislator Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Papua meminta aparat Indonesia untuk tidak memelihara siklus kekerasan di tanah Papua.

Pernyataan ini disampaikan Gobay untuk menanggapi penyerangan yang sedang dilakukan aparat sejak kemarin 11 Juli 2018 ke kampung Alguru yang dianggap sebagai markas TPN/OPM di Nduga, Papua.

“Saya minta aparat hentikan penyerangan kepada masyarakat. Orang Papua ini sudah hidup dalam trauma dan ketakutan yang panjang, saya minta agar tidak terus memelihara siklus kekerasan di Papua,” tegas Gobay kepada suarapapua.com di Jayapura, Kamis (12/7/2018).

Gobay yang juga ketua Dewan Adat Daerah (DAD) Paniai ini mengatakan, TPN/OPM juga manusia, bukan binatang yang harus terus dikejar-kejar.

Baca Juga:  Pleno Kabupaten Yahukimo Dibatalkan KPU Provinsi Karena Masih Bermasalah

“TPN/OPM itu manusia, bukan binatang buas sehingga harus dikejar-kejar. Saya pikir manfaatkan masyarakat lokal untuk komunikasi dengan TPN/OPM. Saya juga meminta agar TPN/OPM dan TNI/Polri hentikan saling serang karena akan korbankan rakyat,” ujarnya.

ads

Menurut Gobay, aparat keamanan Indonesia di Papua harus mengubah cara pendekatan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat di Papua.

“Aparat harus ubah cara dan pendekatan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat pegunungan. Jangan bawa senjata kemana-mana tapi dibangun komunikasi yang baik dengan masyarakat dengan senyum, bukan senjata,” ujarnya.

Baca Juga:  Presiden Jokowi Segera Perintahkan Panglima TNI Proses Prajurit Penyiksa Warga Sipil Papua

Samuel Tabuni, direktur Papua Language Institute (PLI) mengatakan, daerah Nduga baru menjadi bagian dari bangsa Indonesia pada tahun 1998 lalu melalui pemekaran Kabupaten Nduga, setelah puluhan tahun tertinggal jauh dari pelayanan pemerintah.

“Sebagai anak asli daerah Nduga. Saya sangat sedih melihat kondisi masyarakat saya yang sangat berantakan dan terus akan menambah trauma berat masa lalu sepanjang masa dalam kehidupan sehari-hari. Mereka semakin tidak akan percaya pemerintah kita, semakin tidak puas akan pelayanan pemerintah kita dan tentunya semakin menjauh dari pemerintah kita,” katanya.

Sementata itu, Bupati Nduga, Yairus Gwijangge mengatakan ia sudah menyampaikan kepada masyarakat untuk tidak lari ke hutan.

Baca Juga:  Polri akan Rekrut 10 Ribu Orang untuk Ditugaskan di Tanah Papua

“Saya kasi tahu masyarakat, masyarakat jangan pelarian ke hutan tapi semuanya harus kembali ke hutan,” katanya.

Kalau ada warga yang lari ke hutan, kata bupati, dirinya akan mengirim kepala kampung untuk menjemput masyarakat yang lari ke hutan dan kembali ke kota.

“Setelah saya lakukan pemantauan dan jika kalau ada masyarkat yang lari ke hutan, saya akan mengirim kepala-kepala kampung untuk menjemput mereka dan membawa mereka dalam kota dan kampung mereka,” katanya.

Pewarta: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaBupati Yairus Gwijangge: Saya Minta Masyarakat Jangan Lari ke Hutan
Artikel berikutnyaBupati: Masyarakat Bilang Jangan Keluar Kenyam, Kalau Bapak Keluar Kami Bisa Diperlakukan Tidak Baik