NABIRE, SUARAPAPUA.com — Solidaritas Mahasiswa dan Rakyat Papua (SMRP) di Ambon, dibubarkan secara paksa oleh Polisi saat melakukan aksi penolakan pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB), yang berlangsung di Jalan Ir. M. Putuhena Ambon, Selasa (16/7/2019).
Koordinator aksi, Herman Giban mengatakan, massa dibubarkan secara paksa oleh polisi, padahal aksi hanya dilakukan secara damai untuk menolak pemekaran DOB di Tanah Papua.
“Polisi melakukan tindakan represif dan merusaki alat-alat orasi, seperti megaphone, spanduk serta memukuli salah seorang kawan kami yang sedang berorasi,” ujarnya kepada suarapapua.com.
Saat aksi damai berlangsung, kata Giban, sempat terjadi keributan antara massa aksi dan aparat keamanan.
“Aparat mendorong kawan kami Acim, sehingga dia terpeleset jatuh di atas aspal, lalu polisi menginjak-injak Acim pakai sepatu laras tepat di lehernya,” kata Giban.
Selain itu, Edison Suningyufu mengatakan, kehadiran DOB di Tanah Papua bukan solusi untuk mensejahterakan rakyat, tetapi akan mendatangkan kapitalisme, imperialisme dan pembangunan pangkalan militer Indonesia secara besar-besaran.
Ia menyatakan, pemekaran DOB di Papua lebih baik ditiadakan, melihat kekurangan SDM saat ini serta SDA yang selalu dirampas orang-orang tak bertanggungjawab.
Pewarta: Yance Agapa
Editor: Arnold Belau