KNPB: Kami Tidak Terlibat dalam Aksi Pelajar di Wamena

0
1883

DEKAI, SUARAPAPUA.com — Juru Bicara Nasional (Jubir) Komite Nasional Papua Barat (KNPB) menegaskan untuk tidak kaitkan aksi pelajar di Wamena dengan Komite Nasional Papua Barat (KNPB). 

Seperti dikutip tribunnews.com, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut Komite Nasional Papua Barat (KNPB) beserta jaringan bawah tanahnya sebagai dalang dari kerusuhan yang terjadi tanggal 23 September 2019 kemarin lalu di Wamena, Papua.

Kapolri menyampaikan hal tersebut dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2019) bersama Menko Polhukam Wiranto dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Ia mengatakan, ada oknum KNPB berseragam pelajar diduga memprovokasi para pelajar lainnya dengan menyebar isu adanya dugaan rasisme yang dilakukan seorang guru kepada muridnya di salah satu sekolah di Wamena.

Baca Juga:  KNPB Yahukimo Desak Komnas HAM RI Libatkan Stakeholder Investigasi Kasus Kekerasan di Tanah Papua

“Tanggal 23 September pagi ada yang sebarkan isu dugaan rasisme seorang guru terhadap siswanya di Wamena, dalam pengembangannya diduga ada anggota KNPB dan organisasi bawah tanahnya menggunakan seragam pelajar dan sebarkan isu tersebut, ini yang sedang kita cari. Kelompok KNPB dan ‘underbouw’-nya tadi memprovokasi pelajar,” ungkap Kapolri.

ads

Menanggapi pernyataan Kapolri tersebut, Jubir Nasional KNPB Ones Nesta Suhuniap meminta, Kapolri segera klarifikasi pernyataannya yang menuduh dan menyudutkan KNPB atas peristiwa di Wamena.

Ones juga katakan tuduhan Kapolri bahwa ada keterlibatan KNPB dengan berpakaian seragam terlibat dalam aksi pelajar di Wamena adalah tidak benar.

“Secara organisasi KNPB tidak pernah mengeluarkan instruksi untuk lakukan aksi di papua. Kapolri menuduh KNPB terlibat dalam aksi demo di Wamena itu hanya putar balik fakta di lapangan. Sebelumnya tanggal 22 September kami keluarkan imbauan ke media online maupun cetak bahwa aksi bentuk apapun tanggal 23 September itu bukan dari KNPB,” ujarnya.

Baca Juga:  DPRP dan MRP Diminta Membentuk Pansus Pengungkapan Kasus Penganiayaan di Puncak

Ones juga menambahkan, KNPB tidak memiliki agenda anti rasisme di Papua. Aksi anti rasisme di Papua adalah aksi spontanitas rakyat Papua. Apalagi aksi demo pelajar di Wamena, kata dia, KNPB tidak terlibat. Aksi di Wamena itu murni dari pelajar atas dugaan ucapan rasisme di SMA PGRI Wamena.

“Demo damai pelajar itu berjalan bagus, semua massa berkumpul di halaman kantor Bupati Jayawijaya. Kemudian ada beberapa siswa ingin berusaha masuk bergabung, namun aparat kepolisian hadang mereka dan keluarkan tembakan. Lalu, para pelajar panik dan keluar berpencar, dan dari situlah terjadi pembakaran di sejumlah bangunan pemerintahan dan pedagang di Wamena,” tutur Ones.

Baca Juga:  Ketua KNPB Pegubin Ajak Suku Ngalum dan Ketengban Bersatu

Ia juga secara resmi menyampaikan kepada publik dan kepada rakyat Papua bahwa KNPB tidak terlibat dalam aksi pelajar di Wamena.

Selain itu, KNPB meminta kepada seluruh rakyat Papua agar tetap tenang dan jangan terpancing dengan situasi di Wamena dan Jayapura.

Ones juga mengatakan, KNPB secara organisasi sangat prihatin dan turut belasungkawa atas korban nyawa warga sipil maupun aparat di Wamena dan Jayapura.

Pewarta: Ruland Kabak

Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaKBM di Dekai Belum Berjalan Normal
Artikel berikutnyaMP Tu’i’onetoa Terpilih Sebagai Perdana Menteri Baru Tonga