Kinang Yingkion, Tanah Berkah yang Diabaikan

0
1619

Oleh: Yan Ukago)*

Banyak keunikan di negeri Yali ini. Semula beta ke negeri ini hanya karena tertarik dengan kebudayaannya. Tapi Tuhan pu kerja itu misteri yang luar biasa. Ada hal lain juga ku temui di sini.

Material alam yang unik. Banyak bongkahan tanah hitam yang butirannya keras dan bersih dan sampai rumput malas tumbuh. Sangat melimpah, Selain di bukit-bukit juga ada di semua kali, kali kecil sampai kali besar, mulai dari kali Habie, kali Landik, kali Lek, kali Yahuli dan kali Werenggit serta Ponteng.

Material di kali namanya Ik Yingki yang melimpah dan berkualitas. Kekerasannya ada yang kuat, kental dan lunak, di bukit-bukit dan pinggiran kali berada dalam bentuk bongkahan (heleb sahat), ada berupa butiran (wililingkip) yang dihancurkan oleh waktu, ada juga yang sangat ukurannya halus berupa tanah liat (nenuk). Dari gradasi secara alam ada yang sfh tercampur antara butiran kecil pasir sampai yang besar (Kinang jingkion). Kalau dari warna ada warna hitam (kinang singon) ada juga yang warna cerah (kinang holwon).

Baca Juga:  Masyarakat Tolak Pj Bupati Tambrauw Maju Dalam Pilkada 2024

Sebelum injak di negeri ini, beta pernah hidup di laboratorium uji material selama 8 tahun. Di ITB 2 tahun dan di Jayapura 6 tahun. Ini bukan tanah biasa, kualitasnya bukan main, tanah ini mungkin maksud Allah tempatkan di sini untuk menolong orang yang hidup di terpencil.

ads

Tanah ini bisa dijadikan sebagai bahan material jalan yang murah berkualitas sebagai pengganti aspal. Kalau landasan bawahnya dibuat sesuai standar binamarga, sepertinya ia siap di atasnya gantikan fungsi aspal. Setidaknya material ini bisa dipakai untuk kelas jalan lokal primer (JLP) menghubungkan jalan raya ke jalan ke distrik dan jalanan desa ke kampung-kampung di negeri ini.

Baca Juga:  Pencaker Palang Kantor Gubernur Papua Barat Daya

Visi pemerintah daerah dalam beberapa tahun ke depan adalah membangun jalan sepanjang 586 km untuk negeri ini termasuk 48 km jalan ke desa-desa yang terisolir.

Sementara daerah ini dana terbatas dan harus membiayai sektor lain. Kità harus selalu menjawab misteri Tuhan akan alam semesta ini. Memang Kita manusia Tuhan sudah kasih akal untuk berfikir atasi masalah ini, kata Musa Yare kepala kampung Elelim di Yali.

Baca Juga:  KPU Tambrauw Resmi Tutup Pleno Tingkat Kabupaten

Awi jr negeri yali

)* Penulis adalah intelektual Papua dan ASN di lingkungan Pemerintah Kab. Yalimo

Artikel sebelumnyaDemi Ekonomi Keluarga, Mama Yosephina Tanyuga Jualan Pinang Empat Tahun
Artikel berikutnyaIPM Welben Siapkan Kader Terbaik