JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Mahasiswa asal kab. Tambrauw di Jayapura mendesak dan tuntut pemkab penuhi janjinya untuk membangun asrama permanen. Pasalnya hingga saat ini mahasiswa dari Kabupaten tersebut masih tinggal di kontrakan yang disewa dan dibayar setiap tahun.
Ketua mahasiswa Tambrauw di Jayapura, Nicodemus Momo bersama mahasiswa lainnya menuntut janji pemkab untuk bangun asrama permanen. Momo bilang janji itu akan terus dikawal hingga asrama permanen dibangun.
“Kami akan terus mengawal dan menuntut janji pemerintah kabupaten Tambrauw sampai asrama permanen dibangun di sini [Kota Jayapura],” jelasnya kepada suarapapua.com, Selasa (17/3/2020).
Momo mengatakan, kalau pemkab tidak penuhi janjinya, maka mahasiswa akan demo di kantor DPRD Tambrauw, Papua Barat.
“Kalau permohonan kami tidak dijawab, kami akan mobilisasi mahasiswa untuk demo di kantor DPRD Tambrauw bulan April nanti,” tegasnya.
Lamek Songgeri, Ketua Badan Formatur Pembangun Asrama Permanen mengatakan, mahasiswa meminta supaya pemerintah beli tanah dan bangun asrama. Bukan membeli gedung yang sudah jadi.
“Tidak boleh membeli gedung yang sudah jadi. Itu sama saja, tidak bisa memuat semua anak-anak mahasiswa Tambrauw di Jayapura,” tegasnya.
Kata Lamek, mahasiswa menuntut pemerintah karena hingga saat ni kapasitas kontrakan yang dikontrak pemkab tidak mampu tampung semua mahasiswa dari Tambrauw.
“Kapasitas kontrakan sudah tidak memuat mahasiswa yang lain dan jug adaik-adik mahsiswa baru. Kami tidur dalam satu kamar dengan jumlah anak yang bisa lebih dari lima. Ini bikin ganggu konsenterasi belajar kami,” katanya.
Hingga saat ini, tercatat 296 mahasiswa asal Tambrauw ada di Kota Jayapura. 200 mahasiswa tinggal di kosan dan 96 mahasiswa tinggal di kontrakan. Satu kamar di kontrakan, ditempati sebanyak lima hingga sembilan orang.
Pewarta: Maria Baru
Editor: Arnold Belau