Rakyat Papua di Pegunungan Bintang Tolak Otsus Jilid II

0
2929

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Ribuan rakyat Papua di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua pada hari ini 29 Juli 2020 telah melakukan demonstrasi damai di Oksibil, Ibu Kota Kab. Pegunungan Bintang.

Demo yang dimotori West Papua Interest Asociation (WPIA), OSEA, Komite Nasional Papua Bawat (KNPB) Wilayah Ngalum Kupel dan Dewan Adat Wilayah Pegunungan Bintang ini dilakukan ini dalam rangka menolak perpanjangan Otsus Jilid II untuk Papua dan mendesak diberikan akses kepada orang Papua untuk menentukan nasib sendiri.

Baca Juga:  Atasi Konflik Papua, JDP Desak Pemerintah Buka Ruang Dialog

Herryzen Uropkulin, Ketua WPIA Pegunungan Bintang menjelaskan, aksi tersebut dimulai pada pukul 09.00 WIT.

Uropkulin menjelaskan, seluruh rakyat Papua di Pegunungan Bintang yang difasilitasi empat organisasi menyatakan Otsus gagal. Kegagalan itu ditambah dengan orang Papua dibunuh, disiksa lewat aparatnya maupun sistem yang dibangun Indonesia sendiri di Tanah Papua.

Dengan dasar itu, kata dia, masyarakat lima suku yang mendiami Aplim Apom dengan tegas menolak Otsus jilid II.

ads
Baca Juga:  Sikap Mahasiswa Papua Terhadap Kasus Penyiksaan dan Berbagai Kasus Kekerasaan Aparat Keamanan

“Karena yang jilid pertama itu bukan Otonomi Khusus tetapi Otonomi Kasus. Darah orang Aplim Apom terus mengalir di atas wilayah Pegunungan Bintang. Kami menyatakan sikap bahwa tidak boleh ada lagi otsus Jilid II. Kami kembalikan Otsus ke Jakarta dan menuntut referendum di seluruh tanah air West Papua,” tegasnya.

Khususnya, kata dia, untuk masyarakat Pegunungan Bintang menolak Otsus dan semua produk kolonial Indonesia.

Baca Juga:  Badan Pelayan Baru Jemaat Gereja Baptis Subaga Wamena Terbentuk

Tonton video demo di Pegubin di sini:

Dia melanjutkan, sikap yang sama juga disampaikan empat organisasi yang ada di Pegunungan Bintang.

“Kemi semua sepakat untuk menolak dan tidak boleh ada Otsus di Papua dan Papua Barat. Kami tuntut  hak penentuan nasib sendiri (self determinatioan) sebagai solusi penyelesaian berbagai kasus dan persoalan di Papua,” pungkasnya.

REDAKSI

 

Artikel sebelumnyaVIDEO: Sembilan Bukti Kegagalan Otsus di Papua
Artikel berikutnyaAngkatan Pertahanan Australia Mengirim Dua Kapal Guna Mendukung HUT Vanuatu ke-40