Polda Papua Diminta Tarik Pasukannya dari Yahukimo

0
1476

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com —- Mahasiswa dan Pelajar asal Kabupaten Yahukimo di Denpasar Bali meminta Polda Papua agar segera menarik pasukannya yang dikirim ke Dekai, Ibu Kota Kabupaten Yahukimo.

Ketua Korwil Mahasiswa Yahukimo di Bali, Ypolki Kobak, kepada suarapapua.com menjelaskan, alasan pihaknya meminta agar pasukan Polri ditarik dari Yahukimo untuk mengejar pelaku pembunuhan adalah karena kehadiran aparat membuat masyarakat resah.

“Pendekatan militer Indonesia sangat keras. Bahkan setiap tahun pendropan terus meningkat di West Papua. Pada tahun ini juga terus terjadi. Dan pendropan anggota Polri di Yahukimo bikin masyarakat resah. Jadi kami meminta agar Polda Papua tarik pasukannya,” jelas Kobak pada Senin (7/9/2020) dari Bali.

Baca Juga:  Warga Tiom Ollo Duduki Kantor Bupati Lanny Jaya Minta Atasi Bencana Longsor

Dia mengungkapkan, pada 22 Januari 2020 pengiriman sebanyak 72 Anggota TNI, 29 Mei 2020 mengirim sebanyak 450 Personel TNI, 13 Juli 2020 sebanyak 435 Personil TNI AD di krim ke Papua dan Papua Barat, belum terhitung tahun-tahun sebelumnya.

“Ini merupakan kondisi yang sangat kruisial di tanah West Papua dengan pendekatan TNI/Porli. Bahkan operasi yang digencarkan juga di Yahukimo West Papua merupakan bagian dari kinerja TNI/Polri yang di kirim di krim ke West Papua,” katanya.

ads
Baca Juga:  PT Eya Aviation Indonesia Layani Penerbangan Subsidi Wamena-Tolikara

Menurut hemat pihaknya, bulan Agustus 2020 di Yahukimo West Papua terjadi penyisiran oleh Militer TNI/Porli terhadap warga Pribumi guna mencari pelaku pembunuhan tukang bangunan. Tidak hanya penyisiran tetapi penangkapan sewenang-wenang tanpa ada surat pemberitahuan.

“Dalam penyisiran itu juga jaringan seluler dimatikan sehingga susah untuk mendapatkan informasi yang akurat. Wartawan lokal pun sempat dilarang menginformasikan. Atas penyisiran itu alat kerja semua disita,” ucapnya.

Atas kondisi dan kejadian itu, Fredy Agaki menambahkan, pelajar dan mahasiswa di Denpasar Bali menyatakan, hentikan penyisiran terhadap rakyat pribumi Yahukimo.

Baca Juga:  Puskesmas, Jembatan dan Kantor Lapter Distrik Talambo Rusak Dihantam Longsor

“Hentikan menyita alat-alat kerja kebun,alat berburu dan alat budaya Rakyat Yahukimo. Hentikan penangkapan sewenang-wenang  terhadap Rakyat Yahukimo. Presiden Jokowi dan Polda Papua Segera tarik militer organik dan non  organik dari Yahukimo,” kata Fredy.

Fredy menambahkan, pihaknya meminta agar segera menghentikan tindakan aparat keamanan terhadap masyarakat Yahukimo yang sangat berlebihan. Dan meminta seluruh stakeholder segera menyikapi situasi yang terjadi di kabupaten Yahukimo. Yang terakhir kami tolak Otsus Jilid II,” tegas Fredy.

Pewarta: Ardi Bayage

Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaTNI Sosialisasi Otsus dan Minta Masyarakat Dukung Otsus Jilid II
Artikel berikutnyaKNPB: Anggota dan Pengurus yang Terlibat Dalam Pilkada adalah Penghianat Bangsa