Usai Minta Maaf, AK Ganti Kerusakan Asrama Putri Cenderawasih XI Tomohon

0
1317

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Badan pengurus Ikatan Mahasiswa Indonesia Papua (IMIPA) cabang Tomohon, provinsi Sulawesi Utara, mengabarkan, pengrusakan pintu dan kaca asrama putri Cenderawasih XI Tomohon telah dipertanggungjawabkan pelaku berinisial AK.

Yosias Kepno, sekretaris umum IMIPA cabang Tomohon, kepada suarapapua.com melalui telepon seluler, Senin (15/2/2021) siang, menjelaskan, pertanggungjawaban pelaku disertai penyampaian permintaan maaf kepada pamong asrama dan para penghuni asrama putri.

“Pelaku sudah meminta maaf dan juga mempertanggungjawabkan semua kerusakan di asrama putri Papua setelah seminggu kemudian. Jadi, masalahnya selesai secara kekeluargaan,” kata Yosias.

Yosias berharap, belajar dari kejadian ini, mahasiswa di perantauan tak boleh ulangi tindakan serupa, sebab pemerintah siapkan asrama sebagai tempat untuk belajar agar setelahnya bisa pulang bangun Papua.

“Siapapun orangnya, entah kelompok atau individu yang membuat kerusakan asrama secara sengaja maupun tidak sengaja harus dipertanggungjawabkan. Apalagi ada ancaman, itu tidak boleh. Kami minta, hal seperti ini jangan terulang lagi,” tegasnya.

ads
Baca Juga:  Pertamina Pastikan Stok Avtur Tersedia Selama Arus Balik Lebaran 2024

Habel Tumorang, pamong asrama menjelaskan, alasan pelaku berawal dari ketidaknyamanan penghuni asrama Papua Kamasan VIII Tomohon yang tak kunjung diperhatikan pemerintah provinsi Papua semenjak terbakar pada pertengahan Oktober 2019 lalu. Mahasiswa masih menghuni di lantai satu meski lantai dua telah dihalap si jago merah.

“Waktu itu mereka datang minta tinggal di asrama putri. Tetapi anak-anak putri menolak, akhirnya ya jadi begitu. Setelah kejadian itu pelaku sudah minta maaf dan dia ganti 14 kaca dan pintu yang rusak,” kata Habel.

Sementara itu, pelaku (AK) mengaku telah meminta maaf kepada semua pihak atas kejadian tersebut. Menurutnya, ia emosi setelah asrama putri tolak permintaan untuk menumpang lantaran asrama putra terbakar dan tak layak huni yang hingga kini masih digunakan.

Baca Juga:  Jelang Idul Fitri, Pertamina Monitor Kesiapan Layanan Avtur di Terminal Sentani

“Pada saat hujan, kami di asrama putra selalu susah. Makanya kami minta gabung di asrama putri untuk sementara waktu, tetapi kami tolak, akhirnya terjadi begitu. Memang saya emosi. Tetapi saya sudah minta maaf, tolong semua pihak maafkan saya. Dan kerusakan itu sudah saya ganti,” kata AK.

Diwartakan media ini di edisi sebelumnya, selain bikin ribut sambil mengancam pamong bersama penghuni asrama mahasiswi Papua Cenderawasih XI Tomohon, pelaku juga menghancurkan beberapa pintu dan kaca asrama yang terletak di Kakaskasen III, kota Tomohon.

Saat kejadian, Jumat (25/12/2020) malam, oknum mahasiswa tersebut dalam keadaan mabuk membawa alat tajam mengakibatkan pamong bersama para penghuni yang sudah tertidur kaget dan ketakutan hingga menyelamatkan diri.

Baca Juga:  Kepala Suku Abun Menyampaikan Maaf Atas Pernyataannya yang Menyinggung Intelektual Abun

Pelaku diketahui tinggal di asrama putra Kamasan VIII Tomohon. Gedung asrama dua lantai berbentuk huruf U yang terletak di Jalan Talete II, kelurahan Kalasei, kecamatan Tomohon Tengah, kota Tomohon, itu terbakar, Minggu (20/10/2019).

Kebakaran diduga berawal dari tindakan seorang siswa berinisial NM yang konon sedang mengalami gangguan jiwa.

Awalnya NM membakar secarik kertas di sebuah kamar setelah beberapa saat sebelumnya berjalan di halaman sambil membuang keluar barang dari dalam asrama. Api langsung menjalar hingga ke kamar lain.

Upaya sebagian mahasiswa memadamkan api tak berhasil. Kecuali lantai dasar, lantai atas semuanya dilahap api. Sebagian barang-barang di semua kamar terutama milik mahasiswa Papua yang sedang mengikuti ibadah di gereja dan yang pulang kampung tak sempat diselamatkan.

Pewarta: Atamus Kepno
Editor: Markus You

Artikel sebelumnyaPemilik Emas Tembagapura Diterlantarkan
Artikel berikutnyaTNI Benarkan Tiga Pemuda Intan Jaya Tewas di Tangan Aparat Gabungan