JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Warga Kabupaten Maybrat Papua Barat melaporkan bahwa pada tanggal 17 September 2021 telah terjadi pengeledahan rumah warga dan sekretariat KNPB Maybrat di kampung Kisor, Awet Maim, Susumuk Sabah, Tahsimara dan Sory distrik Aifat Selatan dan kampung Fan Kahrio serta Kamat distrik Aifat Timur oleh aparat gabungan TNI dan Polri dalam upaya pengejaran pelaku penyerangan Posramil Kisor 2 September 2021.
Seorang warga itu mengaku, selain rumah warga dan sekretariat KNPB, termasuk pintu gereja Katolik Sta. Maria Bunda Allah di kampung Faan Kahrio Paroki St Andreas Ayata Keuskupan Manokwari- Sorong. Termasuk atribut milik gereja berserakan begitu saja.
“Iya, kejadian itu pada 17 September 2021 setelah perbaiki jembatan yang dirusaki TPNPB Wilayah Sorong Raya. Aparat gabungan melakukan aksi pengeledahan dan pembongkaran kios dan rumah warga, sekretariat KNPB wilayah Maybrat di kampung Kamat, termasuk pintu Gereja Katolik di Faan Kahrio didobrak pintunya dan peralatan misa dihambur begitu saja,” tukas warga itu, Jumat (24/9/2021).
Aksi itu terjadi katanya, ketika warga kampung setempat sudah tidak ada, karena telah mengungsi ke hutan sejak kejadian pada 2 September 2021.
“Kejadian pengeledahan dan pembongkaran rumah oleh aparat gabungan itu ketika warga di kampung memang sudah mengungsi ke hutan dan sebagian ke kampung dan distrik tetangga,” terangnya.
Selain itu, waktu melakukan pengeledahan dan pembongkaran, terdengar terjadi bunyi tembakan senjata apti sebanyak dua kali.
“Kami kesal, karena aparat memperbaiki jembatan dengan tujuan untuk memperlancar keluar masuk kendaraan, barang dan orang. Tetai nyatanya untuk merusak kios, pintu, jendela rumah warga dan pintu gereja – termasuk sekretariat KNPB Maybrat,” tukasnya.
Oleh sebab itu, ia minta kehadiran aparat keamanan mesti memberi jaminan keamanan dan kenyamanan bagi warga masyarakat, bukan menambah ketakutan warga.
Sementara terkiat hal tersebut ketika dikonfirmasi suarapapua.com melalui pesan whatsapp dari Jayapura kepada Kepala Penerangan Kodam XVIII/Kasuari, Letnan Kolonel Arm Hendra Pesireron mengaku tidak.
“Tidak,” tukas Kapendan singat pada, Sabtu (25/9/2021).
Editor: Elisa Sekenyap