Aksi Demo RPP di Jayapura Dihadang Polisi, Aspirasipun Tak Tersampaikan

0
776
Aparat keamanan saat menghadang massa aksi demo damai tolak pemekaran DOB di Abepura, Kota Jayapura. (Agus Pabika - SP)
adv
loading...

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Aksi Petisi Rakyat Papua pada, Jumat (1/4/2022) di Kota Jayapura yang menuntut pencabutan Otsus bagian ke dua, tolak DOB dan berikan hak menentukan nasib sendiri bangsa West Papua dihadang aparat kepolisian dari Polda Papua dan Polrestas Jayapura dengan alasan masih dalam masa Covid-19.

Aksi itu dihadang aparat kepolisian dari Polda Papua, Polresta Jayapura, Brimob, Intel menggunakan kendaraan Barakuda, Dalmas dan mobil patroli. Aksi penghadangan terjadi di beberapa titik kumpul, mulai dari Expo Waena, Perumnas III Waena dan Lingkaran Abepura. Aparat sempat melakukan beberapa upaya pembubaran paksa mengunakan tembakan water canon ke arah massa yang sedang mendengarkan orasi di depan pintu Hapura Uncen Abepura.

Awalnya, massa aksi dari beberapa titik berencana berkumpul di Abepura dan menuju Kantor DPRP Papua untuk menyampaikan aspirasi, namun niat itu tidak terlaksanakan, karena dihadang oleh aparat kepolisian di setiap titik, mulai dari Expo Waena, Perumnas III Waena dan Lingkaran Abaepura, Kota Jayapura, Papua.

Jubir Petisi Rakyat Papua, Jefry Wenda dalam orasinya di lingkaran Abepura menegaskan kebijakan sepihak para elit di Jakarta dan elit Papua untuk mendesak dan mengemis Pemekaran DOB mengatasnamakan rakyat Papua, pada kenyataannya aspirasi tersebut bukan lahir dari rakyat Papua. Karena rakyat Papua hari ini meminta merdeka dari Indonesia, bukan pemekaran ataupun Otsus.

Baca Juga:  Hujan di Sorong, Ruas Jalan dan Pemukiman Warga Tergenang Air

“Lantas rakyat Papua merespon sikap elit-elit politik Papua dan Jakarta dengan aksi demonstrasi. Seperti di Jakarta, Jogja Jayapura, Wamena, Paniai, dan terakhir Yahukimo yang berujung pada pembubaran paksa oleh aparat dengan kekerasan bersenjata hingga jatuhnya korban jiwa,” kata Jefry.

ads

Oleh karena itu, gerakan perjuangan pembebasan nasional yang aktif dalam mendorong Petisi Rakyat Papua menghimbau kepada 116 organisasi gerakan akar rumput, pemuda mahasiswa, komunitas dan paguyuban, kepala-kepala suku dan rakyat Papua yang tergabung dalam Petisi Rakyat Papua, serta 718.179 suara rakyat Papua yang telah menandatangani petisi yang tersebar di seluruh Papua dan Indonesia untuk tolak pemekaran DOB, cabut UU Otsus jilid 2 dan meminta penentuan nasib sendiri.

Jefry menegaskan dihadapan pimpinan dan anggota DPRP Papua yang hadir dalam aksi demo damai di Abepura tegas menyatakan agar mereka tidak akan memberikan aspirasi rakyat Papua di jalan-jalan secar tidak terhormat.

Baca Juga:  Gereja Pasifik Desak MSG Keluarkan Indonesia Jika Tidak Memfasilitasi Komisi HAM PBB Ke Papua

“Rakyat Papua yang hari ini hadir punya harga diri, sama halnya juga dengan pimpinan dan anggota DPRP Papua yang datang. Harusnya aspirasi ini disampaikan dan diterima di tempat yang terhormat, bukan di jalan-jalan seperti ini. Sehingga kami tidak akan berikan pernyataan sikap kami ini kepada DPRP, “ tegasnya.

Oleh karena itu rakyat Papua dalam waktu dekat akan datang ke kantor DPRP Papua untuk memberikan aspirasi dan pernyataan sikap secara terhormat dan bermartabat. DPR Papua, Kapolda Papua dan Kapolres Jayapura harus membuka ruang demokrasi untuk menyampaikan aspirasi di muka umum.

“Kami akan kembali dengan massa yang lebih besar lagi ke Kantor DPRP Papua, sehingga kami harap bapak dorang bisa terima kami di sana. Tolong sampaikan ke aparat keamanan untuk tidak menghalangi rakyat Papua yang ingin sampaikan aspirasi,” tegasnya.

Jhon R. Banua, Ketua DPRP Papua yang hadir di tengah massa demo damai menyambut baik usulan massa pendemo untuk menyampaikan aspirasi ke Kantor DPR Papua.

Baca Juga:  Vince Tebay, Perempuan Mee Pertama Raih Gelar Profesor

Ia lalu berpesan agar aksi demo dapat berjalan damai dan aman.

“Kantor DPRP Papua adalah honai kita bersama. Silahkan datang karena kami juga ingin Papua damai dan aman. Hari ini kami hadir agar bisa mendengar langsung aspirasi dari masyarakat,” ujarnya.

Ia juga menambahkan apapun aspirasi bisa di sampaikan ke Kantor DPRP Papua. “Itu honai bersama kami.”

Ia berjanji dihadapan massa aksi PRP akan menfasilitasi massa untuk datang ke kantor DPRP selama aksi tersebut berjalan secara damai.

“DPRP juga berharap aparat bisa mengawal massa aksi nanti, agar aspirasi mereka bisa tersampaikan di Kantor DPRP Papua,” harapnya.

Aksi demo damai dari PRP tersebut berjalan secara aman yang diakhiri dengan penandatanganan petisi tolak pemekaran DOB, lalu massa membubarkan diri secara tertib sesuai arahan Korlap aksi pada pukul 16.00 sore.

 

Pewarta : Agus Pabika
Editor: Elisa Sekenyap

Artikel sebelumnyaWarga Keluhkan Oknum Anggota TNI di Wamena yang Membayar Kurang Tarif Wisata
Artikel berikutnyaFandho: Stop Berikan Janji Manis, Pemekaran Tidak Mensejahterakan Rakyat Papua