Beredar Kabar Lukas Enembe Meninggal, Dokter Pribadi: Itu Informasi Hoax

0
1065

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Dokter Pribadi Gubernur Papua, Lukas Enembe membantah dan menyatakan informasi yang beredar tersebut merupakan berita dan informasi hoax. Informasi yang dimaksud adalah beredarnya sebuah pesan di whatsapp grup yang menyebutkan Gubernur Papua meninggal dunia.

Dokter Anton menjelaskan, beredarnya berita yang mengabarkan bahwa, gubernur Papua, Lukas Enembe meninggal dunia, yang beredar melalui pesan WhatsApp pada jam 6:45 wit. Sabtu 7/10/2022 adalah berita hoax.

“Dengan beredarnya berita bahwa gubernur Lukas Enembe meninggal, berita itu tidak benar, pak Lukas masih sakti dan kami masih tetap lakukan observasi ketat dan terus lakukan koordinasi dengan dokter di Singapura,” tegas dr. Anton Mote kepada wartawan di kediaman gubernur Lukas Enembe di Koya kota Jayapura pada Sabtu (8/10/2022).

Baca Juga:  Asosiasi Wartawan Papua Taruh Fondasi di Pra Raker Pertama

Dia meminta agar masyarakat atau siapa saja untuk tidak meneruskan pesan yang tidak benar tersebut.

“Saya mohon untuk tidak meneruskan pesan hoax tersebut lagi, karena berita tidak benar ini hanya mau membuat kegaduhan sajai,” jelasnya.

ads

Jelas Anton, kondisi terakhir tim medis dari Singapura sedang dalam perjalanan menuju ke Papua.

“Tiga dokter dari Singapura sedang dalam perjalanan menuju ke Papua, dalam waktu yang tidak lama dokter mereka akan tibah di Jayapura karena dari luar negeri jadi mereka harus mengurus persyaratan -persyaratan,” ucapnya.

Baca Juga:  Heboh! Banyak Bangkai Babi di Mimika Dibuang ke Aliran Sungai

Untuk kondisi kesehatan pak Lukas sampai saat ini masih tetap dengan pantauan observasi ketat.

“Pak gubernur masih tetap dalam pantauan observasi, baik tensi, jantung beliau,” ujar Mote.

Jelas Mote, selama pak Lukas sakit, pak Lukas melakukan pengobatan di Singapura.

“Pak Lukas melakukan pengobatan di Singapura sudah bertahun-tahun bukan baru, surat sudah kami sampaikan ke KPK cuman sampai saat ini surat dari KPK belum ada sama kami baik secara tertulis dan juga melalui media mereka juga tidak mengijinkan sehingga solusinya kita mendatangkan dokter spesialis dari Singapura yang selama ini merawat pak gubernur, agar secara ketat mereka bisa merawat,” jelasnya.

Baca Juga:  Generasi Penerus Masa Depan Papua Wajib Membekali Diri

Pewarta: Yance Wenda
Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaBainus Tabuni Terpilih Jadi Ketua IKBPM-WTM Kota Studi Jayapura
Artikel berikutnyaJilat Kue HUT TNI, Dua Polisi Terancam Dipecat dari Institusi Kepolisian