JAYAPURA, SUARAPAPUA.com ā Puluhan pemuda yang menamakan diri Forum Rakyat Tolikara Bersatu bersama seluruh mahasiswa asal kabupaten Tolikara se-Indonesia meminta agar ustadz Ismail Asso segera mengklarifikasi pembicaraan ustadz di KPK pada 6 Oktober 2022.
“KamiĀ rakyat, mahasiswa dan intelektual Tolikara, dengan tegas meminta agar ustadz Ismail Asso untuk segera mengklarifikasi pembicaraan yang beredar di media sosial pada tanggal 6/20/2022,Ā dengan durasi 6: 08 menit Karena itu sudah mencoreng nama baik kami masyarakat asal kabupaten Tolikara,” tegasĀ Perius Kogoya, Perwakilan Intelektual Tolikara kepada wartawan di Jayapura, Selasa (1/11/2022).
Bahkan, Perius mewarning ustadz Ismail agar meminta maaf dalam waktu 24 jam lewat media kepada rakyat Tolikara.Ā
“Kami kasih batas waktu 1×24 untuk segera mengklarifikasi pembicaraan ustadz itu. Kalau tidak, kami akan melakukan proses ke jalur hukum. Karena ini menyangkut nama baik orang Tolikara,” tegas Perius lagi.Ā
Menurut Perius, warning diberikan kepada Ustadz Ismail Asso karena penggunaan dana Otsus itu digunakan semua orang Papua dan tidak hanya satu kampung saja seperti yang disampaikan dalam video pada tanggal 6 Oktober lalu di Jakarta.Ā
“Dana Otsus itu digunakan oleh semua Rakyat Papua, terus kenapa Ismael Asso bilang hanya satu kampung orang Tolikara? Kami minta bertanggung jawab atas pernyataan yang dia keluarkanĀ lewat media,ā tuturnya.Ā
Perius menyarankan agar Ismail Asso sebagai ustadz tidak harus saling menyinggung antara sesama Papua.Ā
“Harusnya sebagai intelektual pak Ismael Asso tidak harus bicara seperti itu,Ā apalagi sesama kami orang Papua, sehingga apa yang kami sampaikan ini secara keluarga segera pak Ismael menyampaikan permohonan maaf,” ujarnya.
Sementara itu, di tempat yang sama, Akis Wenda selakuĀ ketua HMPT kota studi Jayapura, yang juga mewakili mahasiswa asal kabupaten Tolikara se-Indonesia juga meminta dengan segera klarifikasi.
“Pencemaran nama baik dan harkat martabat orang Tolikara dengan mengatakan kalau orang Tolikara yang gunakan dana Otsus,” jelas Akis Wenda.
Kata Wenda, apa yang disampaikan saat ini disampaikan secara keluarga.
“Kami sampaikan ini secara keluarga jadi segera minta maaf kepada rakyat, mahasiswa dan intelektual Tolikara, kalau dengan waktu yang ditentukan tidak dilakukan maka kami akan ambil langkah jalur hukum,” tutur Akis.Ā Ā
Pewarta : Yance Wenda
Editor: Arnold Belau