Limbah Rumah Tangga, Kotoran Ternak dan Limbah Bengkel Jadi Penyebab Danau Sentani Tercemar

0
653

SENTANI, SUARAPAPUA.com —  Kondisi Danau Sentani saat ini semakin rusak. Karena sungai yang bermuara ke danau Sentani tidak hanya air yang mengalir turun namun sampah-sampah dari limbah keluarga, kotoran ternak dan limbah oli bekas dari bengkel dibuang ke kali sehingga dibawah arus kali ke danau. 

Hal ini diungkapkan Menasse Bernad Taime, Ketua Pemuda Peduli Lingkungan Hidup (PPLH) Kabupaten Jayapura kepada suarapapua.com, Sabtu (19/11/2022). Dia bilang, air danau tidak bisa digunakan lagi, karena saat ini kalau gunakan air danau untuk cuci dan mandi, ada gatal-gatal di badan.

“Kita di Kabupaten Jayapura ini tidak ada  TPA. TPA yang di Waibron sudah ditumbuhi pepohonan karena tidak dimanfaatkan. Selain itu tidak ada sosialisasi tentang dampak dari sampah-sampah yang dibuang di sungai. Ini miris,” kata Menasse.

Baca Juga:  TETAP BERLAWAN: Catatan Akhir Tahun Yayasan Pusaka Bentala Rakyat 2023

Dikatakan, untuk menjaga kebersihan danau Sentani dan kota Sentani tidak hanya dinas terkait namun keterlibatan organisasi-organisasi lain seperti KNPI dan pemerhati. Yang utamanya adalah kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya.

“KNPI adalah organisasi yang bersinergi dengan pemerintah harusnya dia juga berbicara soal lingkungan hidup karena danau Sentani adalah satu ikon yang ada di Kabupaten Jayapura,” jelas Menasse.

ads

Kata Menasse,  masih banyak yang kurang  dan belum dilakukan seperti pelarangan dan juga tempat-tempat sampah di tempat keramaian.

“Harus ada larangan-larangan di pinggir sungai dan juga pot-pot sampah di tempat keramaian untuk mengurangi sampah yang di buang dengan sembarang. Karena kurang sehingga orang buang sampah ke kali yang bermuara ke Danau Sentani,” jelasnya.

Baca Juga:  Hujan di Sorong, Ruas Jalan dan Pemukiman Warga Tergenang Air

Dia mengatakan, untuk mengatasi hal tersebut, berbagai upaya telah di lakukan oleh PPLH dalam menjaga kawasan danau Sentani dari limbah.

“Kami sudah berkali-kali angkat sampah kasih naik tapi mau buang di mana untuk TPS sekarang kan jadi masalah karena TPS tidak ada, kita angkat juga tapi tetap di buang ulang lagi, baik kotoran kandang babi, bengkel yang buang oli bekas,” terangnya.

Menurut Taime, ini merupakan hal serius yang perlu disikapi serius. Dia meminta DPRD dan Pemerintah untuk lahirkan  regulasi agar penanganan sampah lebh serius, dan juga pelestarian danau sentani harus serius juga, supaya danau tidak tercemat.

Baca Juga:  Hasil Temu Perempuan Pembela HAM dan Pejuang Lingkungan Bersama WALHI Nasional

“Perlu tenaga Satpol-PP yang banyak yang langsung turun ke lapangan untuk menerjemahkan perda-perda yang telah dibuat jadi tidak hanya dibuat tapi langsung ada tindakan di lapangan, Satpol-PP  harus diimbangi dengan banyaknya produk hukum yang dibuat di kabupaten Jayapura,” ucapnya.

Semetara itu, salah seorang warga masyarakat, Haddy mengaku danau Sentani sudah sangat tercemar dari limbah masyakarat.

“Saya kalau sudah pancing sering saya tarik pemprs, sopsteks, plastik, pakean bekas dan banyak sampah. Sudah begitu air gatal baru bauh,” ucap Haddy.

Pewarta: Yance Wenda
Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaSejumlah Pihak Peringati Hari Cagar Alam Cycloop dengan Tanam 100 Pohon
Artikel berikutnyaUSAID Alokasikan 10 Juta Dollar AS untuk Bantu Percepatan Pembangunan Papua