Delegasi Indonesia Walk Out dari Sidang KTT MSG ke-22 di Vanuatu

0
319

WAMENA, SUARAPAPUA.com — Delegasi atau perwakilan dari Pemerintah Republik Indonesia yang diutus mengikuti prosesi konferensi tingkat tinggi (KTT) Melanesian Spearhead Group (MSG) ke-22 di Port Vila, ibu kota negara Vanuatu, akhirnya walk out atau tinggalkan arena pertemuan, Rabu (23/8/2023).

Aksi walk out terjadi saat sedang berlangsung sidang KTT MSG di sebuah ruang dari salah satu gedung yang digunakan. Belum diketahui alasannya, tetapi aksi terjadi begitu Benny Wenda, pemimpin United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), diberikan kesempatan untuk berpidato mewakili bangsa West Papua.

Aksi mereka sempat terekam dalam sebuah video pendek yang sontak viral di sosial media, WhatsApp Group, Facebook, Twitter, bahkan YouTube, dan lainnya.

Rekaman video aksi delegasi Indonesia meninggalkan tempat berlangsung forum resmi yang beredar luas itu berdurasi kurang lebih 29 menit. Tampak kurang lebih 15 orang secara diam-diam tanpa berkata-kata apapun tinggalkan ruangan. Mereka keluar sembari membawa tas pegangannya.

Baca Juga:  Ratu Viliame Seruvakula Perjuangkan Keinginan Masyarakat Adat Fiji

Dari kejadian itu terlihat pula situasi sangat membingungkan delegasi lain, terlebih para pemimpin MSG.

ads

“Aku malu. Kita hanya tamu terus berlagak tuan rumah dan menggerutu. Udah tamu malah kagak sopan. Yah skalian keluar. Kita Asia, mereka Melanesia,” tulis di dinding twitter dari pemilik akun twitter bernama “Lupa Saya” di akunnya setelah memposting video berdurasi 29 menit itu.

KTT MSG ke-22 mengusung tema besar, yakni: ‘MSG Menjadi Relevan dan Berpengaruh’.

Sementara itu, dilansir Radio New Zealand edisi Rabu (23/8/2023), Benny Wenda menyatakan dirinya bersama delegasi West Papua optimis akan terwujud impian untuk diterima menjadi keanggotaan penuh di MSG.

Benny Wenda menyatakan keyakinannya, pertemuan para pemimpin MSG di Vanuatu akan memberikan ULMWP keanggotaan penuh di MSG.

“Saya sangat percaya diri,” katanya, sembari menambahkan, “seluruh dunia menyaksikan dan ini adalah ujian bagi para pemimpin untuk melihat apakah mereka akan menyelamatkan West Papua.”

Baca Juga:  Diperkirakan Akan Ada Banyak Demonstrasi di Kaledonia Baru

Diberitakan RNZ, ketua MSG dan Menteri Vanuatu, Alatoi Ismail Kalsakau telah mengkonfirmasi aplikasi ULMWP untuk menjadi anggota penuh, akan menjadi prioritas utama bagi para pemimpin MSG.

Delegasi West Papua pada KTT Pemimpin MSG ke-22 sebelum pertemuan di Port Vila, 21 Agustus 2023. (RNZ Pacific/Kelvin Anthony)

Kepada RNZ Pacifik, Benny Wenda mengaku ULMWP telah melakukan lobih untuk menjadi bagian dari agenda MSG selama lebih dari satu dekade, namun tidak membuahkan hasil. Hingga kini, ULMWP hanya bisa memiliki status pengamat dalam MSG.

“Semua kelompok [yang tergabung dalam] ULMWP sudah ada di Port Vila, termasuk Dewan Gereja West Papua dan kepala suku [Dewan Adat Papua]. Kami menantikan untuk menjadi anggota penuh. Itu impian kami, keinginan kami. Berdasarkan darah dan ras, kami berhak menjadi anggota penuh [MSG],” tuturnya.

Wenda juga menyatakan, orang Papua hidup dengan Indonesia selama 60-an tahun sama sekali tidak ada harapan dan tidak aman. Maka, ia harap agar KTT MSG membuat keputusan yang tepat.

Baca Juga:  PNG Rentan Terhadap Peningkatan Pesat Kejahatan Transnasional

Dengan tegas Wenda minta para pemimpin Melanesia mampu menangani permasalahan regionalnya.

“Kenapa [Indonesia] ada di sini; [apa] yang mereka takutkan?,” tanyanya.

“Ketika kami menjadi anggota penuh, kami siap untuk melibatkan [dengan Indonesia] dan mencari solusi; itulah tujuan kami. Ini adalah bagian dari solusi damai,” ujar Wenda.

Diketahui, sekira 30-an delegasi West Papua tiba di Vanuatu untuk mengikuti prosesi pertemuan para pemimpin MSG di Port Vila. Delegasi yang ikut hadir menyaksikan jalannya sidang KTT MSG adalah perwakilan dari Dewan Gereja West Papua, pihak eksekutif, legislatif, dan yudikatif ULMWP, juga Dewan Adat Papua, serta seluruh organ perjuangan yang berafiliasi dalam ULMWP.

Aksi walk out delegasi Indonesia di sidang para pemimpin MSG itu dibahas juga dalam acara Paradox Papua E-38 bertajuk “Benarkah Delegasi NKRI Walk Out dari Sidang KTT-MSG Hari Ini, Kenapa? Memalukan”. []

Artikel sebelumnyaMosso Diperiksa, APMS: Mendagri Segera Lantik Plt Bupati Sorong
Artikel berikutnyaPuskesmas Talambo Mulai Dibangun, Pemkab Yahukimo Diapresiasi