KNPB Ajak Rakyat West Papua Dukung Referendum Kemerdekaan Kanaky

0
12759

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Komite Nasional Papua Barat (KNPB) bersama Pemuda dan Mahasiswa Papua mengajak seluruh rakyat Papua yang mendiami wilayah West Papua dari Sorong sampai Samarai untuk mendukung Kanaky agar menang dalam referendum yang akan dilaksanakan pada 4 November 2018 di New Caledonia (Kanaky).

“Kami mendukung referendum kemerdekaan di New Kaledonia (Kanaky) 4 November 2018. Kami percaya pada masa depan rakyat Kanaky yang lebih baik bersama FLNKS untuk mengambil alih kedaulatan penuh. Itulah cara satu-satunya untuk menyelamatkan rakyat Kanaky dari ancaman pemusnahan dan eksploitasi sumber daya alam oleh penjajah. Memilih opsi kemerdekaan akan menempatkan derajat dan harga diri bangsa Kanaky, tetapi juga Melanesia yang setara dengan bangsa-negara lain di dunia,” kata Victor Yeimo saat bertandang ke kantor redaksi suarapapua.com, Kamis (13/9/2018).

Yeimo mengatakan, KNPB dan rakyat Papua menolak segala propaganda kolonial Perancis untuk mempertahankan status quo. Bahwa esensi pokok dekolonisasi adalah mendorong rakyat di wilayah koloni untuk mengatur dirinya sendiri, termasuk pertahanan, keamanan internal, mata uang, peradilan dan kebijakan luar negerinya sendiri.

Baca Juga:  AS dan Fiji Menandatangani Pakta Pertahanan Baru Atas Pengaruh Tiongkok di Pasifik

“Dengan sumber pertambangan nikel, pariwisata dan perikanan yang besar, kami sangat percaya FLNKS mampu mengelola dengan sistem sosialis yang menjadi cita-cita bagi bangsa Kanak,” tuturnya.

“Kami rakyat West Papua adalah contoh buruk dari rekayasa kolonial. Kami sadari bahwa segala propaganda pembangunan kolonial tidak akan membebaskan dan mempertahankan eksistensi bangsa Papua di West Papua. Kami adalah korban kegagalan dekolonisasi. Sebagai sesama wilayah koloni, kami menyampaikan bahwa kemerdekaan lebih dari pada terjajah dan musnah,” ungkap Victor.

ads

Victor menegaskan, pihaknya akan selalu mendukung rakyat Kanaky agar menentukan masa depan yang baik bersama FLNKS.

“Rakyat Kanaky tidak sendiri, kami akan selalu mendukung rakyat Kanaky. Dari kami yang masih terjajah, West Papua,” tegasnya.

Baca Juga:  Pembicaraan di Jakarta Membuka Pintu Bagi Pembangunan Vanuatu

Lucky Peis, aktivis Gerakan Mahasiswa dan Rakyat Papua (GempaR) bersama puluhan mahasiswa Papua telah menyatakan dukungannya untuk Kanaky yang akan menentukan masa depan mereka dari penjajahan Perancis pada 4 November mendatang.

[ae-fb-embed url=’https://web.facebook.com/218956064783209/videos/298341007646955/’ autoplay=’true’]

Agus Kossay, ketua I KNPB juga menyatakan, KNPB sebagai media rakyat bangsa West Papua memberikan dukungan kepada rakyat Kanaky karena rakyat Kanaky juga mengalami penindasan yang sama dengan kami rakyat West Papua. Rakyat Kanaky harus menentukan nasib mereka sendiri dan harus bebas dari penjajahan Perancis.

“Ke depan setelah Kanaky berpisah dari Perancis, Kanaky bisa memberikan dukungan kepada kami untuk menentukan nasib kami sendiri di atas tanah kami, karena kami alami nasib yang sama seperti dialami oleh rakyat Kanaky saat ini,” tegasnya.

Baca Juga:  Di Konferensi ke-III, Theo Loho Kembali Pimpin KNPB Wilayah Yalimu

Sely Tebay, mahasiswi Papua di Jayapura mengatakan, kami mendukung rakyat Kanaky untuk merdeka dari Perancis.

[ae-fb-embed url=’https://web.facebook.com/218956064783209/videos/1057502627775247/’ autoplay=’true’]

“Kami mendukung Kanaky untuk merdeka dari Perancis. Supaya setelah merdeka, rakyat Kanaky bisa mendukung kami untuk menentukan nasib kami di atas tanah kami,” katanya.

Nelius Wenda, aktivis GempaR juga menyatakan dukungan yang sama untuk rakyat Kanaky. Kata Nelius, kami berharap supaya rakyat Kanaky harus menunjukkan jati dirinya dengan tekad yang kuat untuk merdeka dari Perancis.

“Merdeka lebih baik. Dari pada menderita di bawah penjajahan Perancis. Jadi, kami mendukung rakyat Kanaky merdeka dari Perancis,” tegasnya.

Samuel Womsiwor menambahkan, masa depan yang baik, harus rakyat Kanaky tentukan. Apa pun hasil yang rakyat Kanaky dapatkan pada November nanti akan menjadi batu loncatan besar untuk rakyat Papua Barat.

Pewarta: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaAbugau: Wacana Pembentukan Polres Intan Jaya Harus Disosialisasikan kepada Masyarakat
Artikel berikutnyaTPD Mamteng Menolak Perekrutan Anggota PPD dan PPS Baru