Sekolah Darurat Untuk Siswa Pengungsi Nduga Mulai Dibangun

0
9844

DEKAI, SUARAPAPUA.com —- Demi anak-anak emas Nduga yang mengungsi di Wamena, guru-guru dari sejumlah satuan sekolah di Kabupaten Nguda telah memulai membangun sekolah darurat di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua.

“Pembangunan ini kami kukan setelah mengadakan pertemuan dan dalam pertemuan tersebut disepakati untuk melakukan pembangunan gedung sekolah darurat di Wamena,” kata Welly, Kepala Sekolah SD Yigi Kabupaten Nduga beberapa hari lalu di Wamena.

Baca Juga:  Kepala Suku Abun Menyampaikan Maaf Atas Pernyataannya yang Menyinggung Intelektual Abun

Welly juga merinci soal infrastruktur gedung sementara yang dibangun pihaknya, dimana 10 ruang kelas belajar yang dilengkapi dengan meja dan kursi dari bahan dasar papan dan balok, serta tembok dari terpal.

“Kami tidak mendapatkan bantuan dari manapun untuk membangun gedung sekolah darurat ini. Kami hanya mendapatkan dukungan dari Dinas Pendidikan Nduga dan dana Bos,“ jelasnya.

Welly berharap, anak-anak tetap semangat dan dengan belajar di sini anak-anak tetap punya cita-cita dan cita-cita tersebut harus tercapai demi daerah anak-anak ini.

ads
Baca Juga:  Pleno Kabupaten Yahukimo Dibatalkan KPU Provinsi Karena Masih Bermasalah

Sementara itu Ponto Yelipele, Kasubag Umum Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Papua berharap agar semua pihak dan pemerintah untuk menjamin pemenuhan hak pendidikan bagi anak-anak pengungsi Nduga di sejumlah daerah.

“Dengan adanya insiden ini, semua pihak harus membantu anak-anak ini, supaya anak-anak bisa mengikuti UAN bagi yang kelas akhir dan UAS yang kelas berjalan,“ kata Ponto Yelipele, Senin (6/2/2019).

Baca Juga:  Penolakan Memori Banding, Gobay: Majelis Hakim PTTUN Manado Tidak Mengerti Konteks Papua

UAN sendiri kata Yelipele, akan dilaksanaka pada tanggal 1 April 2019, oleh sebab ia meminta guru-guru untuk mendampingi anak-anak mengerjakan latihan LKS yang nantinya akan dikerjakan pada hari H.

“Kami LPMP kepanjangan tangan dari Kementerian UPT – tetap akan mengawal sampai anak-anak bisa mengikuti proses UAN dengan baik.”

Pewarta : Ruland Kabak

Editor    : Elisa Sekenyap

Artikel sebelumnyaKisah Hidup Ottow dan Geissler Yang Penuh Perjuangan
Artikel berikutnyaListrik Mati, Cas HP di Dekai Bayar Rp20 Ribu