800-an Orang Mengungsi ke Distrik Gome, Puncak Papua

0
2158
Distrik Gome, Kabupaten Puncak Papua. Masyarakat sedang dikumpulkan di kantor distrik Gome dan kantor klasis GKII Gome. (Foto Google maps)
adv
loading...

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Nius Tabuni, Kepala Distrik Gome, Kab. Puncak Papua mengungkapkan bahwa hingga saat ini kurang lebih 800-an warga dari 10 kampung yang ada di distrik Gome sudah dievakuasi dan sedang tinggal dalam pengungsian di distrik Gome, tepatnya di kantor Klasis GKII Gome, Puncak Papua.

Nius menjelaskan, untuk saat ini posko untuk menampung masyarakat dari 10 distrik yang ada di distrik Gome sudah dibangun. Jumlah tenda posko sudah dibangun ada dua, satu dibangun pada hari Minggu dan satu lagi dibangun pada hari ini.

Untuk kecukupan makanan dan kebutuhan pokok masyarakat di posko pengungsian, Tabuni menjelaskan, saat ini dibantu pemda Kab. Puncak Papua lewat dinas Sosial.

Baca Juga:  Vince Tebay, Perempuan Mee Pertama Raih Gelar Profesor

“Makanan untuk para pengungsi dibantu pemda Puncak. Kalau untuk tenda, tenda pertama menampung masyarakat dari kampung Kelanugin dan Upaga. Tenda kedua sudah menampung masyarakat dari kampung Tegelobak dan Mitimaga,” ungkapnya.

Selain dua tenda tadi, Tabuni juga mengungkapkan bahwa, satu tenda untuk menampung warga dari masyarakat lain pun sedang dibangun saat ini.

ads

“Tenda yang sedang dibangun sekarang ini untuk tampung masyarakat dari kampung Negebuma,” katanya.

Baca Juga: Aparat Gabungan Dilaporkan Sedang Penyisiran di Puncak Papua

Pengungsi Terus Bertambah

Nius Tabuni membeberkan bahwa ada penambahan warga pengungsi yang datang dan bergabung dari beberapa kampung.

Pada hari Minggu ada penambahan warga sebanyak enam orang dari kampung Upaga dan Kelanugin. Lalu, diketahui ada sembilang orang warga telah mengungsi ke distrik Gome Utara.

Baca Juga:  Tragedi Penembakan Massa Aksi di Dekai 15 Maret 2022 Diminta Diungkap

Lalu, ada sebanyak 10 orang warga dari kampung Tegelobak, Mitimaga dan Negebuma datang dan bergabung di posko pengsungsian. Sedangkan dari kampung Upaga ada satu orang yang datang. Satu orang ini sebelumnya dikabarkan hilang.

“Ini satu orang ibu yang kemarin sempat hilang dan lari ke hutan-hutan sudah datang dan bergabung dengan warga yang lainnya,” jelasnya.

Sementara itu, seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya kepada suarapapua.com mengatakan, biasanya aparat jaga-jaga di sekitar bandara setiap hari. Tetapi, kata dia, pada hari Jumat kemarin ia melihat hanya ada seorang anggota TNI berseragam yang berjaga-jaga di bandara.

Baca Juga:  Konflik Horizontal di Keneyam Masih Berlanjut, Begini Tuntutan IPMNI

“Hari jumat itu saya lihat hanya satu orang anggota TNI yang jaga-jaga. Biasanya banyak. Tapi saya dengar kalau di distrik Gome ada penyisiran,” katanya.

Baca Juga: Doxing Terhadap Jurnalis Asli Papua

Bupati kab. Puncak Papua, Willem Wandik, saat dikonfirmasi media ini melalui telepon genggamnya sejak kemarin, Minggu (25/8/2019) belum berhasil terhubung karena nomornya sedang tidak aktif.

Selain itu, kepala dinas Sosial kab. Puncak Papua, Oto Alom yang dihubungi media ini lewat telepon genggamnya pun belum berhasil. Karena pesan singkat yang dikirim maupun telepon ke telepon pintarnya tidak terhubung.

Pewarta: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaPernyataan Sikap Mahasiswa Papua, IPMAPA se-Jawa dan Bali
Artikel berikutnyaBlokir Internet di Papua, Bukti Negara Tidak Mampu Tangani Papua