Kronologis Penangkapan Dua Mahasiswa Papua di Jakarta

0
1920

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Dua mahasiswa Papua ditangkap aparat kepolisian dari Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat. Kedua mahasiswa tersebut diduga kuat ditangkap karena bendera Bintang Kejora yang dibawah saat dmeonstrasi di seberang istana beberapa waktu lalu.

Jumat 30 Agustus Pukul 19.30 WIBAparat datang ke kontrakan Lanny Jaya. Setelah sampai di asrama, aparat mencekik salah mahasiswa bernama Nelgo Kogoya. Sedang dalam posisi dicekik, ia berteriak meminta tolong kepada penghuni asrama lainnya.

Sempat terjadi aksi saling dorong antara mahasiswa dengan aparat. Aparat yang mendatangi asrama menggunakan baju preman. Saat berusaha menutup pintu gerbang asrama, polisi tersebut menendang pintu asrama dengan keras dan todong pistol (senjata api) ke arah penghungi asrama.

Baca: Dua Mahasiswa Papua Ditangkap dan Ditahan di Polda Metro Jaya

Selain itu HP, semua penghungi asrama diminta dikumpulkan, lalu kemudian mengobrak-abrik barang-barang di dalam asrama. Beberapa barang-barang seperti ijazah, latop, pakaian, dan buku-Buku disita aparat.

ads

Dua mahasiswa yang sedang ditahan di Polda Metro Jaya kemudian berusaha untuk melarikan diri. Namun, aparat sudah kepung asrama tersebut, menodong dengan senjata, maka mereka tidak melarikan diri tetapi bergabung sama teman-teman lain.

Baca Juga:  Berlakukan Operasi Habema, ULMWP: Militerisme di Papua Barat Bukan Solusi

Jumlah penghuni dalam asrama 19 orang terdiri dari 15 (L) 4 orang (P). Total 19 Orang.

Pukul 19:54 WIT aparat ke belakang asrama lalu bikin rusak makan malam yang  hendak dimasak, antara lain: Papeda, daging kelinci dan kopi yang sudah diaduh (ditendang).

Jumlah aparat sebanyak 10 – 15 orang dengan pakaian preman.

Pukul 19:56 teman Kami Inisial ZD melihat salah satu arapat membawa dan mengeluarkan salah satu botol dari dalam saku. Botol berwarna putih dan menyiramkannya pada makanan yang sudah berhamburan di atas meja dapur.

Beberapa menit kemudian para aparat menyuruh mebuka baju semua laki-Laki, 15 laki-laki saja dan 4 orang perempuan, tidak disuruh membuka pakaian.

Lalu penangkapan dilakukan terhadap Charles Kossay dan Dano Tabuni. Kemudia menunjuk surat penangkapan untuk kedua mahasiswa tersebut. Kedua mahasiswa lalu dibawah ke dalam mobil sedan dan menuju ke Polda Metro Jaya.

Baca Juga:  IPMMO Jawa-Bali Desak Penembak Dua Siswa SD di Sugapa Diadili

Mahasiswa Minta Ikut Dibawah ke Polda Metro Jaya

Selain kedua teman di atas, mahasiswa meminta untuk diikutkan.  meminta kami juga diikutkan. 14 Mahasiswa langsung ikut dan menyusul ke Polda Metro Jaya. Sedangkan 6 orang mahasiswa lainnya melakukan komunikasi kepada mahasiswa Papua yang ada di Jakarta.

Beberapa mahasiswa mengaku dipukul aparat yang mendatangi asrama mahasiswa Lanny Jaya, antara lain: Nelgo Kogoya (dicekik), Aser Wenda (ditodong), Maikel Wandik (ditendang), Akim Yikwa (dicekik dan ditodong dengan dengan senjata saat memaksa untuk ke ruang depan asrama), Yondinus Bob Kogoya dan Dano Tabuni (pipi pecah karena dipukul).

Setelah itu, mereka digabungkan dengan beberapa teman yang sudah ada di depan dan diinterogasi aparat. Dan salinan surat penangkapan tidak diberikan ke teman-teman di asrama.

Pukul 19.00 – 00:45 sebanyak 115 mahasiswa Papua yang ada di Jakarta kumpul dan menuju ke Polda Metro Jaya untuk menyerahkan diri agar ikut ditangkap bersama dua mahasiswa  yang sudah lebih dulu ditangkap. Dan saat ini seratusan mahasiswa Papua sedang berada di depan Polda Metro Jaya.

Baca Juga:  KPU Tambrauw Resmi Tutup Pleno Tingkat Kabupaten

Tuntutan Mahasiswa

1. Kami monyet-monyet Papua Sorong-Samarai yang berdomisili di Jakarta akan serakan diri, ke penjara polda Metro Jaya [ Jakarta ) maka kami meminta kepada Bpk- Presiden Jokowi & Bpk Kalpolri Tito segera mengosongkan Penjara.

2. Kami meminta kapolri segera bebaskan tanpa syarat Kedua Teman Kami yang ditangkap oleh, Aparat polda metro Jaya di asrama lanijaya, karena kami Orang papua sorong – Samarai Merupakan Korban Rahasisme.

3. Kami Monyet-Monyet, Papua sorong-samarai, yang berdomisili jakarta dan sekitaranya, yang menaikan Bendera [ Bintang Kejora ] depan Istana Negara Kolonial Indonesia, Pada Tanggal 28/08/2019.

4. Apabila aparat tidak membebaskan teman”, kami, kami tidak akan pulang,

5. Kami mahasiswa Monyet” Papua-Papua Barat, sudah tidak nyaman di kota jakarta maka kami ingin pulang ke Tanah Air West Papua, maka kami meminta Gubernur Papua & Papua Barat segera, Fasilitasi trasnportasi.

Pewarta: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaWest Papua Butuh Pengawasan Internasional
Artikel berikutnyaNestapa Si Garuda Tua, Kian Terjahili