Kepala Distrik Maima Minta Masyarakat Tidak Minum Minuman Keras

0
156

WAMENA, SUARAPAPUA.com — Irman Mulai, Kepala Distrik Maima, Kabupaten Jayawijaya meminta kepada seluruh lapisan masyarakat di distrik Maima dan Kabupaten Jayawijaya untuk tidak mengomsumsi minuman keras.

Irman menyatakan hal itu karena dia berpandangan bahwa minuman keras adalah akar dari segala persoalan sosial. Sebab, menurut hemat dia, sebagian masyarakat menggunakan dana bantuan Langsung Tunai (BLT) dari pemerintah untuk beli minuman keras.

“Dana kampug itu tujuannya untuk mendorongan ekonomi keluarga di masa pandemi. Bukan untuk beli miras. Saya minta jangan salah gunakan dana desan dan BLT,” pinta Irman

Irman menyampaikan imbauan itu saat membagikan dana kampung kepada tujuh kampung di halaman kantor distrik Maima pada Jumat 20 Agustus lalu.

Baca Juga:  57 Tahun Freeport Indonesia Berkarya

“Saya sudah sampaikan bahwa uang ini tidak boleh pake beli minuman keras. Harus gunakan untuk hal-hal yang positif. Terutama untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga,” tegasnya.

ads

Dia membeberkan, ssejauh pengamatannya masyarakat setelah dapat dana kampung dan BLT biasa digunakan untuk beli miras dan berujung masalah.

“Setelah dapat BLT dan dana kampung ini selalu terjadi masalah pemalangan dan baku pukul. Ini semua karena dana desa dan BLT itu dipake untuk beli miras. Semua itu terjadi karena miras,” katanya.

Terpisah, Wakil Bupati Jayawijaya Marthin Yogobi, mengingatkan generasi muda Papua di Kabupaten Jayawijaya untuk menjauhi minuman keras (miras) dan pergaulan bebas serta kegiatan negatif anak muda lainnya, sebab pemuda merupakan generasi penerus pembangunan Papua dan khususnya Kabupaten Jayawijaya.

Baca Juga:  Badan Pelayan Baru Jemaat Gereja Baptis Subaga Wamena Terbentuk

“Generasi muda saat ini harus mampu untuk lawan dan jauhi minuman keras dan ganja ataupun barang-barang terlarang sejenisnya. Ingat! pemuda merupakan generasi penerus pembangunan di Jayawijaya dan Papua pada umumnya,” tegasnya saat memberikan sambutan pada Penamatan Siswa Kelas III dan peresmian Gedung Kantor Sekolah Teologia Atas Injil Damai (SAID) Wolo, di Distrik Wolo Kabupaten Jayawijaya.

Kata Marthin Yogobi, generasi muda khususnya di Wolo Kabupaten Jayawijaya secara umum di Papua bisa menghindari hal-hal negative dengan perbuatan-perbuatan yang berdampak hukum terutama menyangkut miras dan ganja.

Baca Juga:  Masyarakat Tolak Pj Bupati Tambrauw Maju Dalam Pilkada 2024

“Karena miras dan barang-barang terlarang seperti ganja ataupun sejenisnya sangat berdampak negatif, baik secara social, kesehatan, maupun hukum,” ucapnya.

Dia juga meminta gereja untuk gencar memainkan peran dalam menggiring generasi Jayawijaya tetap berjalan dalam aturan-aturan gereja.

“Kami juga harap peran gereja harus gencar, supaya generasi muda ini dibawa ke jalan yang benar sesuai dengan ajaran agama yang berlaku di masing-masing denominasi gereja yang ada,” katanya.

Pewarta: Onoy Lokobal
Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaVeronica Koman Minta PBB Tuntut Pemerintah Indonesia Bebaskan Victor Yeimo
Artikel berikutnyaAMAN Sorong Desak Tiga Perusahaan Kelapa Sawit Cabut Gugatan di PTUN Jayapura