Bangun Smelter di Jatim, MRP: Pemerintah Pusat Tidak Serius Bangun Papua

0
821

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Pembangunan Smelter PT Freeport Indonesia di Gresik dikecam oleh seluruh masyarakat Papua, tak hanya itu Lembaga culture orang asli Papua Majelis Rakyat Papua (MRP) juga mengatakan pembagunan Smelter di luar Papua sebagai bentuk tidak adanya niat baik pemerintah pusat untuk membangun Papua.

Hal tersebut ditegaskan Timotius Murib, ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) kepada wartawan, Selasa, (19/10/2021), di ruang rapat kantor MRP.

Gubernur Papua, DPR Papua dan MRP sudah berjuang untuk mau bangun Smelter di Papua yang berlokasi di Pomoka, Timika namun pemerintah pusat tidak berkeinginan untuk di bangun dengan alasan belum ada infrastruktur yang di bangun.

“Masalah utama pemerintah bilang listrik kita tidak ada, dan waktu itu pusat listrik mau di bangun tenaga air dari muara Paniai yang di buang ke Kokonao dan itu sudah di survei dua kali oleh gubernur Papua dengan pihak pemerintah pusat, pihak perusahaan. Namun tidak ditindaklanjuti,” kata Murib.

Baca Juga:  Komisi HAM PBB Minta Indonesia Izinkan Akses Kemanusiaan Kepada Pengungsi Internal di Papua

Murib mengatakan, bila di tindaklanjuti oleh pusat dan pusat listrik di bangun, pasti tahun ini Smelter di bangun di Papua tapi tidak ada niat baik dari pemerintah pusat untuk membangun Papua karena itu Smelter di bangun di luar dari tanah Papua.

ads

Murib menjelaskan, Gubernur Papua Lukas Enembe sudah berjuang sejak tahun 2013 agar Smelter di bangun di Papua, dan salah satu mantan pimpinan MRP Pak Mabel dan dirinya juga menjadi saksi hidup perjuangan mereka untuk menyediakan tempat agar di lakukan pembagunan Smelter di Timika.

Baca Juga:  TETAP BERLAWAN: Catatan Akhir Tahun Yayasan Pusaka Bentala Rakyat 2023

“Perjuangan Lukas Enembe dalam rangka memperjuangkan membangun Smelter di Papua di masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berjalan baik ketika transisi kepemimpinan ke Jokowi tidak di lanjutkan, malahan Smelter dibangun di luar Papua,” kata Murib.

Majelis Rakyat Papua (MRP) berprinsip dan berharap perusahaan Smelter Freeport ini dibangun di Papua karena Papua adalah bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Bila tambang Freeport ada di Papua, pabrik pemurniannya di bawah ke Jawa, kami pikir kebijakan yang diambil pusat atas keragu-raguan Papua dengan minimnya infrastruktur namun MRP berharap orang asli Papua diperioritaskan untuk masuk sebagai tenaga kerja,” tegasnya.

Baca Juga:  Polri akan Rekrut 10 Ribu Orang untuk Ditugaskan di Tanah Papua

Sebelumnya, PT Freeport Indonesia (PTFI) akhirnya memutuskan untuk melanjutkan pembangunan smelter tembaga di Gresik, Jawa Timur, dan batal melakukan kerja sama dengan investor asal China, Tsingshan Steel.

Vice President Corporate Communication Freeport Indonesia Riza Pratama mengatakan bahwa rencana kerja sama dengan Tsingshan untuk membangun smelter di Weda Bay, Halmahera Tengah, Maluku Utara, tidak berlanjut karena tidak tercapai kesepakatan.

“Ada term dengan Tsingshan yang tidak ketemu deal-nya. Lebih baik bangun sendiri di Gresik,” kata Riza, Kamis (15/7/2021).

Selain itu, kata Riza, pasokan listrik dan penanganan limbah juga menjadi pertimbangan Freeport dalam memutuskan untuk membangun smelter di kawasan Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik.

 

Pewarta : Agus Pabika

Editor:

Artikel sebelumnyaSKK Migas Dorong Peningkatan Ekonomi Nasional dan Daerah
Artikel berikutnyaYan Christian Arebo Diminta Buktikan Tuduhannya Soal Keppres Penunjukkan Sekda Papua