Oneibo - hasil pencarian

“Jalan raya sudah terendam air setinggi paha saya. Mama-mama dari Tigi Barat tidak bisa ke Wakeitei untuk berjualan. Selain masyarakat, banyak PNS yang tinggal di Tigi Barat tidak bisa ke kantor. Kondisi sekarang harus disikapi oleh pemerintah daerah,” ujarnya dari Puyai kampung Widimei, baru-baru ini.

“Hasil dari monitoring langsung di lokasi bencana disertai pendataan semuanya sudah kami susun laporannya dan ajukan. Saat ini sedang berkoordinasi supaya ada bantuan sosial bagi warga yang terdampak,” kata Beatus Waine.

“Selagi musim hujan seperti ini Pemkab Deiyai harus monitoring di lapangan untuk memastikan kondisi daerah. Bukan setelah ada korban baru kaget, seperti kebiasaan selama ini,” ujar Domin.

"Violations like this must be resolved thoroughly the existing laws in this country," he said.

 “Ino asua bilong ol pipel, tasol em i asua bilong sekuriti fos. Insait long ol dispela insiden 8-pela man i lusim laip, na 39-pela bilong ol i kisim bikpela bagarap tru,” em i toktok strong.

“Kita akan tuntut pemerintah daerah, provinsi dan pusat. Karena selama ini kami lihat banyak persoalan pelanggaran HAM dan Hukum seperti di Paniai 7-8 Desember 2014, Oneibo (Deiyai) berdarah 1 Agustus 2017 dan korban rasisme Deiyai pada 28 Agustus 2019,” kata Apniel, Jumat (28/8/2020).

“Setiap hari lalu selalu hujan terus sejak tiga bulan lalu, jadi air danau ini naik sampai kebun-kebun terendam. Termasuk beberapa rumah juga, hanya belum pastikan jumlahnya dan berapa kerugian dari awal,” jelasnya kepada suarapapua.com, Rabu (26/8/2020) sore.

Oleh: P. Santon Tekege, Pr)* )* Penulis adalah Aktivis Human Right dan Petugas Pastoral dari Keuskupan Timika Orang Asli Papua (OAP) di Tanah Papua punya tanah...

Dalam laporan SKP Dekenat Paniai yang diterima media ini pada Selasa (3/9/2019) juga mengungkapkan setidaknya delapan warga sipil dan satu anggota TNI tewas dalam insiden yang sama.

Selayaknya sebagai warga negara memprotes hal yang dirasa menyakitkan, malah direspon dengan tembakan mematikan. Pertanyaannya: apakah tak ada pendekatan lain menghadapi massa aksi sekalipun datang dalam emosi dan tensi tinggi?.