Tujuh Orang Diperiksa Terkait Penembakan di Deiyai

0
2391

JAYAPURA, CNN Indonesia/SUARAPAPUA.com— Penyidik Polres Paniai telah memeriksa tujuh karyawan PT Putra Dewa terkait kasus penembakan yang menewaskan satu orang di Kampung Oneibo, Distrik Tigi Kabupaten Deiyai, Papua.

Pemeriksaan terhadap ketujuh karyawan untuk mengetahui penyebab terjadinya penembakan yang dilakukan polisi polsek Tigi dan Brimob yang menewaskan satu orang pada Selasa (1/8/2017).

Kabid Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Musthofa Kamal menyatakan selain memeriksa tujuh orang itu, pihaknya pun akan meminta keterangan dari anggota yang bertugas saat itu termasuk anggota Brimob.

“Kepala Bidang Propam melakukan pengecekan lokasi, keterangan saksi di sekitar tempat kejadian perkara kemudian barang bukti yang didapat nanti ada petunjuk. Diduga aparat kepolisian melakukan ini, kami akan tegakkan hukum kepada mereka,” ujar Kamal saat dikonfirmasi Kamis (3/8/2017) seperti dilansir cnnindonesia.com.

Baca Juga:  Hilang 17 Hari, Anggota Panwaslu Mimika Timur Jauh Ditemukan di Potowaiburu

Total warga sipil yang terluka akibat insiden bentrokan antara anggota Brigade Mobil (Brimob) dengan warga berjumlah sembilan orang. Satu orang di antaranya, Yulius Pigai, meninggal dunia setelah menjalani perawatan di rumah sakit.

ads

Kamal mengatakan empat warga sipil korban bentrokan di Deiyai masih menjalani perawatan secara intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nabire hingga saat ini. Sedangkan empat korban lainnya telah dipulangkan. Sementara itu di pihak polisi, Kamal mengatakan 11 anggotanya mengalami luka dan dua unit mobil patroli rusak.

Baca Juga:  Hilangnya Hak Politik OAP Pada Pileg 2024 Disoroti Sejumlah Tokoh Papua

Kamal menyampaikan, pihaknya menggandeng Komnas HAM di kantor perwakilan Papua dalam investigasi terhadap peristiwa penyerangan kamp dan penganiayaan terhadap karyawan PT Putra Dewa Paniai di Kampung Bomou ini.

Kamal pun menerangkan pihaknya tengah melakukan pendekatan terhadap keluarga korban, tokoh masyarakat, dan tokoh adat di Kampung Bomou untuk mendapatkan keterangan yang benar terkait peristiwa yang telah terjadi.

“Jika hasil investigasi yang dilakukan oleh tim menemukan pelanggaran yang dilakukan oleh anggota Polri dalam bentrok yang terjadi Kampung Bomou untuk personil Polri yang nantinya terbukti bersalah akan dilakukan penindakan sesuai dengan hukum yang berlaku,” tuturnya.

Baca Juga:  Polri akan Rekrut 10 Ribu Orang untuk Ditugaskan di Tanah Papua

Sebelumnya diberitakan bentrokan yang terjadi di Deiyai itu dipicu ketidakpuasan warga karena pengabaian perusahaan pembangun jembatan di kawasan kali Oneibo. Pada Selasa lalu, warga meminta perusahaan mengatarkan seseorang yang kritis usai tenggelam di sungai. Namun, perusahaan tak memberi bantuan.

Akhirnya, warga mendapatkan kendaraan dari wilayah lain dan membawa korban kritis itu ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong. Warga kemudian kesal dan mendatangi perkemahan pembangunan jembatan dan merusak pos pekerja. Anggota brimob dan Polsek Tigi langsung menghampiri lokasi, ketika negosiasi tak terjadi dan warga mengamuk polisi pun melepas tembakan.

 

Sumber: CNNIndoesia

Artikel sebelumnyaDKTP Perdana Kab. Merauke Digelar
Artikel berikutnyaIndonesia Doyan Selamatkan Proyek Jalan Dibanding Nyawa Orang Papua