JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— ni-Vanuatu atau rakyat Vanuatu pada hari Kamis 30 Juli 2020 akan merayakan hari kemerdekaannya yang ke – 40, (30 Juli 1980 – 30 Juli 2020).
Sebagai bagian dari selebrasi kemerdekaan, sejak beberapa hari lalu, rakyat Vanuatu pawai di jalan-jalan di Kota Port Villa, hingga hari ini. Termasuk gelar pameran dan kegiatan tarian tradisional lainnya.
Dalam pawai menyambut kemerdekaan yang dilakukan ni-Vanuatu dan masyarakat Pasifik yang tinggal di Vanuatu pada 23 Juli 2020, yang mana di hadiri 20.000 orang itu, rakyat Vanuatu membawa bendera Vanuatu, tetapi juga bendera Bintang Fajar sebagai silidaritasnya mendukung West Papua merdeka.
Vanuatu merupakan salah satu Negara kepulauan di Pasifik Selatan yang selama ini konsisten mendukung kemerdekaan West Papua di forum-forum regional maupun forum-forum internasional.
Terakhir, Perdana Menteri Vanuatu, Bob Loughman menerima delegasi West Papua Unification dan Association Committee (VWPUAC) di kantornya Port Villa, yang dipimpin oleh pendeta Alan Nafuka yang adalah Ketua Asosiasi.
Pada pertemuan itu, Perdana Menteri Vanuatu Bob Loughman yang mengantikan Carlot Salwai mengulangi pernyataan sebelumnya yang ia tekankan kepada ketua asosiasi bahwa posisi pihaknya di pemerintah sangat jelas dan selalu sama sejak pernyataan pendiri negara Vanuatu, almarhum Pastor Walter Lini yang mengatakan Vanuatu tidak akan sepenuhnya bebas sampai masyarakat Pasifik yang tersisa, masih terjajah terutama di Papua Barat, Kanaky dan Tahiti.
Loughman juga tidak berbasa-basi ketika dia menegaskan bahwa tidak ada yang dapat mengubah pendirian negaranya atas Papua Barat, karena semua pendahulu di Pemerintah Vanuatu termasuk pemerintah saat ini, memiliki mandat untuk berbicara bagi mereka yang tidak bersuara untuk membantu mereka mencapai tujuan Tuhan yang diberikan hak penuh kepada diri mereka sendiri – terutama penentuan nasib sendiri dan kebebasan.
Serupaya disampaikan Direktur Eksekutif PIANGO, Emeline Ilolahia, dimana meskipun dampak sosial dan ekonomi dari pandemi Covid-19 melanda wilayah tersebut, ni-Vanuatu menunjukkan kesejahteraan budaya yang kuat yang mencakup solidaritas mereka untuk kemerdekaan Papua Barat.
Ilolahia mengakui, Vanuatu adalah satu-satunya negara Pasifik yang terus mensponsori penentuan nasib sendiri Papua Barat di tingkat regional dan internasional dan ini terbukti dalam pawai kemenangan hari ini. “Konsistensi dan pendekatan mereka patut dipuji,” kata Ilolahia.
Ketua Asosiasi LSM Vanuatu (VANGO) Lai Sakita, mengatakan bahwa perubahan hari ini adalah bukti patriotisme masyarakat terhadap Vanuatu dan saudara-saudari Melanesia.
“Pesan kami jelas dan kuat kepada orang-orang Papua Barat dan dunia bahwa suatu hari, Papua Barat dan Wilayah Pulau Pasifik lainnya akan merdeka,” kata Sakita.
VANGO bangga menjadi bagian dari Hari Kemerdekaan ke-40 dan telah memuji pemerintahan sebelumnya dan saat ini untuk melanjutkan mandat untuk berbicara kepada mereka yang tidak bersuara untuk membantu rakyat Papua Barat menentukan nasibnya sendiri untuk merdeka.
“Kami merayakan pencapaian tonggak dan emosional untuk melihat Bendera Bintang Fajar Papua Barat di jalanan-jalan,” kata Sakita.
Selain itu, pada acara perayaan hari kemerdekaan Vanuatu Kamis besok, Angkatan Laut Australia sebagai mitra telah mengirim dua kapalnya (Royal Chaoules dan Huon) untuk merayakan Hut Vanuatu ke-40 dengan menggelar parade bersama polisi Vanuatu di laut Vanuatu.
Selamat merayakan Hari Kemerdekaan Vanuatu yang ke-40. #Yumi40IndependenceAnniversary.
Pewarta: Elisa Sekenyap
