JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Aliansi Suporter Persipura Bergerak turun ke jalan, Kamis (11/11/2021), membacakan 12 tuntutan menanggapi buruknya penampilan tim Persipura Jayapura di Seri 1 dan Seri 2 kompetisi BRI Liga 1 musim 2021/2021 hingga merosot ke juru kunci.
Frangky Aburyaan Griapon, penanggung jawab aksi, mengatakan, aksi damai diadakan sebagai wujud rasa cinta dan peduli kepada tim kebanggaan masyarakat Papua yang pada kompetisi tahun ini sangat buruk.
“Kami menggelar aksi damai peduli Persipura dengan maksud mau menyampaikan beberapa usulan penting kepada pihak manajemen Persipura. Bagaimanapun Persipura itu harkat dan martabat orang Papua,” ujarnya.
Ungkapan keprihatinan terhadap buruknya Persipura yang kalah beruntun di setiap pertandingan ramai diperbincangkan di berbagai media sosial.
Blackpearl Curva Nord (BCN) 1963 sebagai kelompok suporter Persipura bersama Gantrocen Super memilih menggelar aksi damai untuk mengemukakan pendapat terkait hancurnya performa tim Mutiara Hitam di kompetisi Liga 1 2021/2022.
Dari luar kantor sekretariat Persipura Jayapura yang terletak di GOR Waringin Kotaraja, sejumlah aspirasi disampaikan kelompok suporter.
Termasuk tuntutan pemecatan pelatih kepala bersama oknum tertentu yang ada dalam manajemen Persipura.
“Performa Persipura semakin buruk, saat ini sudah di zona degradasi. Dalam manajemen tim ini ada yang tidak beres. Itu harus dirombak,” ujar salah satu orator dalam aksi damai di depan portal GOR Waringin.
Kelompok suporter juga memajang poster bertulis “Zona degradasi bukan tempat kita! #Rombak Manajemen! #JFT_Out”, “Dalam… nama Yesus, Bento Out!”, serta beberapa pamplet berisi pokok-pokok aspirasinya ke manajemen Persipura.
Tuntutan
Aliansi Suporter Persipura Bergerak menyampaikan beberapa tuntutan dalam aksi damai ini. Terdapat empat poin tuntutan jangka pendek menjelang laga selanjutnya dalam kompetisi BRI Liga 1 2021/2022.
Pertama, Kami meminta kepada bapak Benhur Tomi Mano dan Rudi Maswi agar bisa hadir langsung di Yogyakarta untuk menemui semua pemain dan jajaran pelatih agar bisa mengangkat kembali mental tim untuk bisa menuju ke performa yang lebih baik lagi.
Kedua, Kami menuntut kepada jajaran manajemen agar secepatnya di dewan direksi untuk melakukan evaluasi coach Jacksen F Tiago dalam 11 laga terakhir yang mana mendapatkan hasil buruk dengan menelan 8 kali kekalahan, 2 kali imbang, dan hanya satu kali menang.
Ketiga, Kami meminta kepada setiap pemain Persipura tanpa terkecuali senior maupun junior harus betul-betul bermain dengan hati demi harkat dan martabat Tanah Papua.
Keempat, Kami mendesak kepada ketua umum dan dewan direksi agar bisa secepatnya melakukan pergantian kursi manajer yang saat ini dijabat oleh saudara Bento Madubun.
“Ketua umum dan dewan direksi agar segera mencari atau memilih seorang manajer yang betul-betul dapat membangun dan menciptakan suasana yang harmonis dan penuh kekeluargaan di dalam tim Persipura. Khususnya seorang manajer tidak mengemban jabatan ganda di dalam dan di luar tim agar betul-betul fokus membangun tim,” ujar Chapo Angky, sapaan akrab Frangky Aburyaan Griapon.
Selain tuntutan jangka pendek, kelompok suporter juga mengemukakan sedikitnya delapan tuntutan jangka panjang yang berkaitan dengan keberlangsungan tim Persipura ke depan.
Dibubarkan
Saat aksi damai sedang berlangsung, aparat kepolisian membubarkan secara paksa kerumunan pengunjuk rasa.
Chapo Angky menyayangkan tindakan polisi tersebut.
“Kami tahu siapa saja yang berperan di belakang untuk membungkam aksi damai kami hari ini. Aksi BCN membawa 12 tuntutan kepada manajemen Persipura agar ada perubahan dalam jangka waktu pendek dan jangka waktu panjang bagi tim kebanggaan masyarakat Papua ini,” bebernya.
Bukan sekadar meluapkan kekecewaan semata terhadap hasil buruk Persipura di kompetisi Liga 1 musim 2021/2022.
“Kami tidak hanya berteriak JFT out atau Bento out. Tetapi kami memberikan solusi, beberapa saran terbaik bagi Persipura,” ujarnya.
Pembubaran paksa oleh pihak kepolisian menurut Angky, tak akan melemahkan komitmen kelompok suporter untuk terus bergerak.
“BCN bukan komunitas yang mudah diatur ataupun dipengaruhi. BCN punya cara sendiri untuk mengambil sikap. Kami akan hadir dengan massa aksi lagi yang mungkin saja lebih besar dari sekarang,” tegasnya.
“Kami akan kawal terus sampai harus ada evaluasi dari manajemen sendiri hingga terciptanya perubahan dan kemajuan di dalam tim Persipura,” ujar Angky.
Untuk itu, dalam waktu dekat kelompok suporter kembali turun jalan dengan jumlah massa lebih banyak untuk menyampaikan aspirasinya.
“Habis Peparnas, kami akan kembali bergerak turun jalan hingga sampaikan aspirasi di hadapan bapak Benhur Tomi Mano selaku ketua umum Persipura.”
Sebelumnya, kelompok suporter yang tergabung dalam Fans Persipura Bersatu juga menyampaikan tuntutan yang hampir sama, Rabu (10/11/2021) di Abepura, kota Jayapura.
Pewarta: Markus You